Laporan Wartawan Tribun Batam, Elhadif Putra

TRIBUNNEWS.COM, KARIMUN - Begitu takbir menggema sekira pukul 10.30 WIB, seorang pria menghunuskan pisau ke arah anggota Polsek Urban, Tanjung Balai, Senin (14/3/2016).

Suasana ruang penjagaan Polsek Urban Tanjung Balai mendadak terkejut karena ulah pemuda bernama Adi tersebut. Untung saja tak sesenti pun kulit Bripka Risdiana tergores pisau dapur yang Adi hunuskan.

Polisi lainnya di lokasi segera menggulung Adi.

"Tiba-tiba dia masuk ke penjagaan memegang pisau dan langsung menyerang anggota, tapi tidak kena. Dia langsung diamankan beberapa anggota di sana," ujar Kapolres Karimun, AKBP I Made Sukawijaya.

Belum diketahui motif pria berkaus abu-abu dan bercelana panjang hitam itu menghunuskan pisau ke anggota polisi di ruang penjagaan Polsek Urban Tanjung Balai.

Setelah digeledah, petugas menemukan sebilah kapak di dalam tas ransel miliknya. Tapi tak ada identitas satu pun yang menjelaskan pelaku.

Belakangan terungkap, pria tersebut mengaku pernah ditahan dan diperlakukan kasar oleh personel Detasemen Khusus 88 Antiteror yang menangkapnya karena diduga terlibat kelompok radikal.

Sukawijaya belum dapat memastikan apakah pemuda ini seorang waras atau tidak. Saat diperiksa, Adi enggan bicara banyak kepada petugas polisi berseragam. Pemuda ini meracau saat dimintai keterangan.

"Kita belum tahu dia gila atau apa. Yang jelas saat diperiksa di Polsek dia tidak mau menyebut apa-apa, cuma menyebut namanya Adi. Alasannya, dia bungkam karena pernah diperiksa Densus," kata Made.

Sukawijaya akan berkoordinasi dengan personel Densus 88 Antiteror terkait pengakuan Adi tersebut.