Nasib Wisma Atlet akan Diputuskan Jokowi dalam Rapat Terbatas Dua Minggu Lagi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) nampak serius memperhatikan kondisi bangunan Wisma atlet Aang pembangunannya terhenti di Kampung Hambalang.
Editor: Dewi Agustina

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWS.COM, CITEUREUP - Presiden Joko Widodo (Jokowi) nampak serius memperhatikan kondisi bangunan Wisma atlet Aang pembangunannya terhenti di Kampung Hambalang, Desa Hambalang, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jumat (18/3/2016).
Beberapa kali dahinya mengkerut dan kedua alisnya terangkat.
Jokowi datang tepat pukul 10.00 WIB.
Menggunakan kemeja lengan panjang warna putih Jokowi kemudian memanggil Bupati Bogor, Nurhayanti dan Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Ade Ruhandi.
Perbincangan tidak cukup lama, sekitar dua menit.
Jokowi berada di lokasi Wisma Atlet didamping Menpora Imam Nahrawi, juru bicara kepresidenan Johan Budi dan Menteri PU.
Mereka kemudian berjalan menuju sebuah bangunan yang kondisinya hanya berbentuk pondasi saja.
"Seminggu lalu, Menpora memang sudah kesini, lalu melaporkan ke saya, makanya hari ini saya ingin melihat langsung, cek langsung detailnya seperti apa," kata Presiden Joko Widodo, kepada wartawan termasuk TribunnewsBogor.com, Jumat (18/3/2016).
Pantauan TribunnewsBogor.com, kondisi bangunan bertingkat itu memprihatinkan.
Lumut, ilalang dan tembok pondasi yang sudah rusak menghiasi proyek yang menghabiskan anggaran hingga Rp 1,2 triliun tersebut.
"Apapun ini sudah menghabiskan anggaran triliunan, membutuhkan keputusan, mau dilanjutkan atau tidak," kata Jokowi dengan kedua alis mengangkat.
Kalaupun harus dilanjutkan, namun Jokowi belum mempunyai rencana pasti akan fungsi dari bangunan tersebut.
"Mau dijadikan sekolah olahraga, atau mungkin diubah jadi Wisma Atlet, atau pelatnas atau jadi rusunawa atau tidak tahu, atau dibiarkan seperti ini saja," ujar Jokowi yang tubuhnya berkeringat.
Nasib proyek Wisma Atlet yang berdiri di lahan seluas 33 hentar ini hingga kini masih menunggu keputusan dari pemerintah sebagai tindak lanjutnya.
"Tapi sekali lagi ini tentang penyelamatan asset negara, kuncinya itu arahnya kesana. Kalau dibiarkan berarti akan kehilangan dana anggaran dan asset," katanya.
Keputusan mengenai nasib dari bangunan ini, menurutnya, akan dibawa ke rapat terbatas.
"Seminggu atau dua minggu lagi akan kami rapatkan terbatas untuk diputuskan," ujarnya.