Laporan wartawan Tribun Manado, Ferdinand Ranti

TRIBUNNEWS.COM, MANADO  -  Lima orang lelaki hanya bisa tertunduk saat digiring ke Mapolresta Manado, Senin (21/3/2016) dinihari.

‎Awalnya mereka digiring ke Markas Koramil Tuminting bersama barang bukti 7 anak panah wayer, 2 pelontar dan beberapa buah batu.

Mereka diduga akan melakukan keributan antar kampung.

Setelah diambil data dan identitas, mereka lalu digiring ke Mapolresta Manado.

‎Kelima lelaki ini bernama MD alias Marto (26), warga Kelurahan Bailang Lingkungan II Kecamatan Bunaken,RBU alias Aldy (19) dan KM alias Kristo (15), AT alias Alva (16), warga Kelurahan Tumumpa Satu Lingkungan II Kecamatan Tuminting, RM alias Bojan (23), warga Kelurahan Pandu Lingkungan IV Kecamatan Mapanget.‎ Mereka diamankan di salah satu rumah di Kelurahan Tumumpa Satu Lingkungan II Kecamatan Tuminting, Senin dinihari.

Kronologi penangkapan berawal dari keributan yang terjadi di Kelurahan Mahawu Kecamatan Tuminting akibat lemparan batu sekitar pukul 00.45 WITA.

Warga yang tidak terpancing kemudian melaporkan ke pihak yang berwajib.

Patroli pun dilakukan di lokasi pelemparan batu yang juga didapati beberapa anak panah wayer.

Tapi bukannya mereda, malah mobil patroli Polsek Tuminting yang terkena lemparan batu dari beberapa pelaku yang mencoba melarikan diri.

Tak butuh waktu lama, pengejaran dilakukan. Aparat dari Koramil Tuminting terlebih dulu mencium keberadaan para pelaku dan berhasil menangkap mereka di rumah orang tua KM alias Kristo.

Penggeledahan dilakukan sehingga ditemukan 4 anak panah wayer dan satu pelontar yang disembunyikan di teras rumah dan ditutupi plastik.

Sedangkan 3 anak panah dan pelontar lainnya ditemukan di lokasi pelemparan.

Kapolresta Manado, Kombes Pol Rio Permana Mandagi melalui Kasubag Humas Polresta Manado, AKP Agus Marsidi membenarkan adanya 5 pelaku pelemparan yang diamankan Koramil dan Polsek Tuminting.

"Kelimanya sudah berada di Polresta Manado. Saat ini mereka sedang dalam pemeriksaan penyidik," ujar Marsidi. (*)