158 Warga Banjarnegara Mengungsi Akibat Longsor
Longsor terjadi pada area yang cukup luas yaitu sekitar 5 hektar tanah bergerak sejauh 1,2 kilometer.
Penulis: Khaerur Reza
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Reporter Tribun Jogja, Khaerur Reza
TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA - Sebanyak 158 warga Clapar Madukara Banjarnegara, Jawa Tengah harus tinggal sementara di pengungsian usai wilayahnya tertimpa longsor.
"Wilayah di Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah, memang rawan longsor. Kondisi geologi dan topografi secara alamiah memang mudah terjadi longsor," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya Jumat (25/3/2016).
Longsor kali ini mulai terjadi Kamis (24/3/2016) sekitar pukul 19.00 WIB yang kemudian disusul longsor kedua pada tempat yang sama terjadi pada Jumat (25/3/2016) pukul 01.30 WIB.
Tak berselang lama longsoran ketiga terjadi pada pukul 06.00 WIB.
Longsor terjadi pada area yang cukup luas yaitu sekitar 5 hektar tanah bergerak sejauh 1,2 kilometer.
Untungnya tipe longsoran yang terjadi kali ini adalah longsoran merayap (soil creep) yang bergerak secara perlahan-lahan sehingga masyarakat dapat mengantisipasi melakukan evakuasi.
"Longsor pada pagi tadi menyebabkan 9 rumah rusak berat, 3 rumah rusak sedang, 2 rumah rusak ringan, dan 29 rumah terancam longsor susulan," tambah Sutopo.
Total ada 158 jiwa warga RT 3-5 RW 1 Clapar Madukara Banjarnegara yang terpaksa mengungsi ke SD 2 Clapar.
Sebanyak 300 personil gabungan dari BPBD Kabupaten Banjarnegara bersama Kodim 0704 Banjarnegara, Polres Banjarnegara, Banser, PMI, Tagana, Bela Negara, dan relawan membantu evakuasi warga ke tempat yang aman.
"Gubernur Jawa Tengah telah memerintahkan BPBD Provinsi Jateng dan BPBD terdekat seperti BPBD Kab Wonosobo, Banyumas, Purbalingga dan Cilacap membantu evakuasi dan pemenuhan kebutuhan dasar bagi pengungsi, logistik dan peralatan dikerahkan ke lokasi. Pokso Aju, posko pengungsian, dan dapur umum telah didirikan," tambah Sutopo.
Kondisi terkini, tanah terus bergerak. Listrik dimatikan dan akses jalan utama Kabupaten Banjarnegara melalui Madukara terputus total.
Daerah di sekitar longsor dikosongkan untuk mengantisipasi longsor susulan mengingat area longsor cukup luas.
Sutopoenambahkan dengan kondisi seperti itu sudah tidak layak untuk menjadi permukiman karena tanah sangat labil dan membahayakan. (*)