Potensi Wisata Sulawesi Dipamerkan di Kota Bandung
Selain keindahan alam, kekayaan khas dari produk unggulan dan keanekaragaman budayanya pun diperlihatkan dalam pameran itu.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Sejumlah kekhasan Pulau Sulawesi masih dipamerkan di Bandung Trade Center (BTC), Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (26/3/2016).
Pameran yang digelar Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dengan tajuk "Kemilau Sulawesi" itu sudah berlangsung sejak kemarin.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti mengatakan, pameran tersebut merupakan program rutin untuk memperkenalkan wilayah tertentu.
Pulau Sulawesi baru mendapatkan giliran untuk mengikuti pameran dan promosi pada 2016.
"Ini bagian dari kegiatan memfasilitasi daerah untuk mempromosikan potensinya. Setidaknya 10 destinasi mulai Sumatra dan Papua tengah kami kembangkan," kata Esthy dalam keterangan resminya kemarin.
Esthy mengatakan pihaknya memperlihatkan berbagai keindahan alam Sulawesi yang juga sebagai destinasi wisata.
Selain keindahan alam, kekayaan khas dari produk unggulan dan keanekaragaman budayanya pun diperlihatkan dalam pameran itu.
"Diharapkan kunjungan wisatawan semakin meningkat. Mengingat potensi luar biasa siap dihadirkan berbagai daerah di Sulawesi," ujar Esthy.
Esthy menyebut, pameran sengaga digelar di Kota Bandung dikhususkan untuk menjangkau wisatawan yang lebih banyak.
Sebab 45 juta wisatawan nusantara berasal dari Provinsi Jabar.
"Kalau dari data kita Bandung merupakan pasar yang paling besar wisatawan nusantara. Banyak juga yang berlibur ke Bandung menjadi sasaran kita juga untuk bisa menggarap pasar ini," ujar Esthy.
Esthy menambahkan, melalui pameran itu bisa menambah potensi pariwisata di Indonesia. Ditargetkan 260 juta wisatawan dapat bertandang ke berbagai pelosok nusantara.
Adapun pameran Kemilau Sulawesi yang berlangsung pada 25-27 Maret 2016 itu diikuti 48 kota/kabupaten dari enam provinsi di Pulau Sulawesi.
"Mereka menampilkan industri makanan, budaya, serta paket wisata dengan target transaksi mencapai Rp 500 juta," ujar Esthy. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.