Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keluarga Miskin di Brebes Ini Hanya Mampu Beli Nasi Aking

Nasi aking adalah nasi sisa yang dikeringkan kemudian ditanak lagi yang dulu biasa dikonsumsi warga di masa paceklik

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Keluarga Miskin di Brebes Ini Hanya Mampu Beli Nasi Aking
Tribunjateng/Fajar Eko Nugroho
Keluarga Sakhah potret keluarga miskin di Desa Slatri Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes yang terpaksa mengonsumsi nasi aking dan tinggal di rumah tidak layak huni akibat keterbatasan ekonomi, Sabtu (26/3/2016). 

Atap banyak berlubang dan tiang penyangga rumah terlihat miring dan hampir roboh. "Tidak apa-apa, rumahnya masih bisa ditinggali," ujar Sakhah.

Jika turun hujan, Sakhah dan keluarga terpaksa mencari tempat berlindung dari kebocoran.

Meskipun tergolong warga Miskin, Sakhah hingga kini mengaku tidak pernah menerima bantuan termasuk bantuan rumah tidak layak huni.

"Selama ini saya hanya menerima bantuan dari pemerintah itu, ya beras raskin itu dikasih 10 kg setiap bulan dari desa," paparnya.

Ketua Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, Erisman, mengatakan, jika dilihat dari angka absolut, jumlah penduduk miskin tertinggi di Jateng ada di Kabupaten ‎Brebes, yaitu 20 persen dari total jumlah penduduk 1,78 juta jiwa.

"Terkait kondisi penduduk miskin di Jateng, sebagian besar adalah lulusan SD dengan pekerjaan di bidang pertanian. Kalau untuk latar belakang penduduk miskin, kami baru akan melakukan analisa bersama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah," paparnya.

Menurutnya, berdasarkan hasil survei sensus ekonomi nasional pada Maret 2015, pengeluaran rata-rata penduduk miskin di kota lebih tinggi daripada penduduk miskin di desa atau kabupaten.

Berita Rekomendasi

Erisman menguraikan, rata-rata tertinggi pengeluaran penduduk miskin ada di Kota Solo.

Angkanya Rp 417 ribu per kapita per bulan. Peringkat dua adalah Kota Semarang. Pengeluaran penduduk miskin di kota tersebut rata-rata Rp 348 ribu per kapita per bulan.‎

Sementara Kota Salatiga, yang menempati posisi tiga, rata-rata pengeluaran penduduk miskinnya Rp 320 ribu pr kapita per bulan.

Nah, untuk daerah dengan rata-rata pengeluaran penduduk miskin paling rendah, BPS mencatat, adalah Kabupaten Batang.

Berdasarkan hasil sensus, rata-rata pengeluaran penduduk miskin di Kabupaten Batang mencapai Rp 216 ribu per kapita per bulan.

"Untuk diketahui, penduduk dikatakan miskin apabila memiliki pengeluaran di bawah angka Rp 309 ribu per kapita per bulan. Namun secara angka absolut angka kemiskinan warga Brebes masih tertinggi," kata dia.

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas