Pengakuan Rahmawati, Salah Satu Manusia Gerobak Banjarmasin
Salah satu 'manusia gerobak' yang berhasil ditemui adalah Rahmawati (31), yang mangkal di tortoar Jalan AS Musyaffa bersama tiga orang anaknya
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Salah satu 'manusia gerobak' yang berhasil ditemui adalah Rahmawati (31), yang mangkal di tortoar Jalan AS Musyaffa bersama tiga orang anaknya yang masih kecil.
Salah satu anaknya, terlihat sedang asyik tidur berselimut kain tipis di dalam gerobak, di tengah dinginnya malam Kota Seribu Sungai.
Dari wawancara singkat yang berhasil dilakukan, Rahma begitu dia disapa mengaku janda empat orang anak.
Dia tak punya pekerjaan lain, selain memulung dan mengemis.
"Kalau siang memulung, kalau malam ya begini. Lumayan menambah penghasilan," jelasnya, Minggu (27/3/2016) malam.
Rahmawati mengaku, dia tinggal di kawasan kumuh belakang Taman Kamboja Banjarmasin.
Di gerobak itulah dia tinggal, tidur dan beraktifitas bersama empat orang anaknya.
Di sana dia tinggal bersama beberapa 'manusia gerobak' lainnya. Ya, memang keberadaan 'manusia gerobak' cukup bamyak di Banjarmasin.
Dua dari empat anaknya sendiri ada yang sudah sekolah. Termasuk salah satu anaknya yang ikut mangkal malam itu.
"Sudah SD. Baru masuk tahun ini, sekolah di dekat rumah. Sekolahnya gratis tapi buat seragam ya bayar. Makanya saya harus kerja karena siapa lagi yang membiayai selain saya. Satu anak saya tidak ikut, di rumah saja," ujarnya.
Rahmawati mengaku, dia tidak memiliki keterampilan apapun dan tak punya ijazah karena memang tak pernah bersekolah.
Dia sendiri mengaku berasal dari Desa Sungai Batang Kabupaten Banjar. Sudah sekitar setahun ini dia tinggal dan menjadi 'manusia gerobak' di Kota Seribu Sungai.
Selain di kawasan Jalan AS Musyaffa, kawasan simpang empat Kayutangi Banjaramsin Utara juga jadi temoat favoritnya buat mangkal, tentu dengan sejumlah 'manusia gerobak' lainnya.
"Ya mau bagaimana lagi, sudah begini keadaannya. Keahlian tidak punya, ijazah tidak ada. Mudahan tidak diangkut Sat Pol PP saja. Kasihan anak-anak," ucapnya lirih.
Wawancara berhenti, setelah dua orang lelaki berwajah tua renta datang menghampiri, mereka mengaku sebagai tetangga Rahmawati.
Dari gerak badan dan wajahnya, terlihat ketidaksenangannya saat penulis mencoba mengabadikan foto Rahmwati dan anaknya.
Keberadaan tuna sulila (pengemis) dengan membawa gerobak, tampaknya kembali marak di Kota Banjarmasin.
'Manusia gerobak', biasa mereka disebut terlihat mangkal di Jalan AS Musyaffa Banjarmasin, khususnya pada malam hari.
Hal ini terpantau sejak beberapa minggu belakangan. 'Manusia gerobak' terlihat khusus di malam hari, sekitar pukul 21.00 ke atas.
Mereka terlihat mangkal di depan salah satu rumah makan ternama yang trrkenal dengan ayam bakarnya. (Rahmadhani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.