Duh! Gara-gara STR, Jabatan Kabid Diturunkan Jadi Pengantar Obat
Dijelaskan Idianoor, ia pun malu dengan keadaan kampus Akbid Martapura saat ini.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Banjarmasin Post, Nurholis Huda
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Puluhan Alumni mahasiswi Akademi Kebidanan di Banjarmasin kecewa karena Surat Tanda Registrasi (STR) tidak bisa diproses terkait akreditasi kampus.
Karena itu, para alumni mempertanyakan ke Kopertis Wilayah XI Wilayah Kalimantan di Jalan Adhyaksa Banjarmasin, Kamis (31/3/2016).
Erlin, salah salah satu almunus Akademi Kebidanan atau Akbid Martapura di bawah yayasan Marta Berlian Husada ini kecewa berat, karena sudah tiga tahun kuliah hingga lulus ternyata terhambat untuk mendapatkan STR.
STR sendiri wajib dimiliki alumnus, agar dapat bekerja dengan gaji sesuai UMP dan menjadi syarat untuk melamar CPNS.
"Pastinya lah kecewa, apalagi nama kami tidak terdaftar sebagai peserta uji kompetensi. Lama-lama kuliah kok masih belum ada kejelasan. Bahkan ada juga teman senasip yang malah jabatannya diturunkan dari Kabid menjadi pengatar obat, gara gara tidak punya STR," kata dia.
Mereka menuntut agar Kopertis mengeluarkan surat rekomendasi yang telah dikeluarkan Kemenristek Dikti Januari lalu.
Surat rekomendasi nantinya, sebagai salah satu syarat alumnus untuk bisa terdaftar sebagai peserta uji kompetensi yang menjadi syarat untuk mendaftar pekerjaan bahkan ikut tes Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Rika, dosen yang mewakili kampus ke Kompertis XI mengatakan, dipertengahan April mendatang akan digelar uji kompetensi, karena itu pihaknya juga berharap mahasiswanya yang suah terdata lulus bisa ikut.
"Disebutkan dia, ada sedikitnya 120 mahasiswa yang lulus ada 60 orang yang hingga saat ini tak bisa mengikuti uji kompetensi untuk mendapatkan STR," paparnya.
Bahkan, pihaknya sudah berupaya mengirim berkas peserta secara langsung ke Kemenristekdikti hingga ke panitia uji kompetensi di pusat. Namun, tak ada respon karena tak ada rekomendasi dari Kopertis Wilayah XI Kalimantan.
"Kami sangat berharap pihak Kopertis XI Kalimantan memiliki kebijakan. Sebab, bagaimanapun juga mereka ini sangat berharap rekomendasi dari Kopertis untuk bisa mengikuti uji kompetensi," cetusnya.
Sementara Koordinator Kopertis XI Kalimantan, Prof Idianoor Mahyudin memahami apa yang dirasakan para alumnus Akbid Yayasan Marta Berlian Husada.
Dijelaskan Idianoor, ia pun malu dengan keadaan kampus Akbid Martapura saat ini.
"Pasti beban moral juga saya, apalagi rumahnya berdampingan dengan kampus," kata Idianoor Mahyudin.
Karena itu, Idiannor Mahyudin pun sudah memfasilitasi hal ini dan Kopertis segera membentuk tim agar para alumnus ini bisa ikut uji kompetensi.
"Sesuai prosedur kami akan mendata kembali mahasiswa, alumni dan dosen untuk dijadikan laporan. Ini yang menjadi catatan rekomendasi tersebut termasuk akutabilitasnya," kata dosen Unlam itu.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.