Terobosan Energi Efisien dari Schneider Electric
dunia menjadi distributif, karena semuanya akan cepat menyebar dan dunia efisien karena banyak peluang untuk menjadi efisisensi.
Penulis: Monica Felicitas
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Surya Felicitas Monica
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Schneider Electric memamerkan teknologi penunjang efisiensi energi terkini, selain itu disertai dengan diskusi interaktif yang mengangkat isu terkini dibidang pengolahan energi dan automasi yang dihadirkan oleh pakar energi, Rabu (6/4/2016).
Riyanto Mashan, Country President Schneider Electic Indonesia mengatakan penggunaan energi akan terus bertambah dua kali lipat selama 40 tahun ke depan, masyarakat global juga dibebani dengan tanggung jawab untuk mengisi emisi karbon hingga setengahnya.
"Dunia akan elektrik karena semua butuh listrik, dunia juga akan menjadi connectic karena semua terhubung satu sama lain," kata Riyanto di Surabaya, Rabu (6/4/2016).
Dikatakannya, dunia menjadi distributif, karena semuanya akan cepat menyebar, dan dunia efisien karena banyak peluang untuk menjadi efisisensi.
"Schneider menjadi energi penggabungan untuk mengoptimalkan gabungan semua aspek tadi menjadi satu," katanya.
Data Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), rasio elektrifikasi nasional baru mencapai sekitar 86 persen, yang berarti 14 persen masyarakat Indonesia belum dapat menikmati berbagai kemudahan yang diperoleh dari adanya aliran listrik.
Dalam kegiatan yang berlangsung 2 hari ini, mulai tanggal 6 hingga 7 April 2016 ini, Ir Rana Yusuf Nasir, Pakar Energi yang menjabat sebagai Core Founder Green Building Council Indonesia and Board Of Governance Ashrae Indonesia Chapter, dalan presentasinya mengatakan terdapat fakta suatu perumahan di kawasan Jakarta Pusat memiliki daya listrik lebih besar, daripada daya listrik di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
"Energy Efficiency Index negara untuk bangunan komersil seperti rumah sakit, mall, perkantoran, maupun perhotelan masih jauh di bawah negara Asia lainnya, seperti Jepang," katanya.
Kesepakatan rencana induk konvervasi energi nasional tahun 2011, menargetkan bahwa efisiensi sektor bangunan komersial, ditahun 2025 harus mencapai 15 persen, untuk kesana masih banyak yang harus dibenahi," sahutnya.
Seminar yang dihadiri oleh ribuan undangan, yang dimayoritasi oleh teknisi dan perusahaan home solution, industri, dan building maju di Indonesia ini, diajak untuk melihat langsung solusi manajemen energi yang dimiliki Schneider Electric untuk menunjang efisiensi energi pada bangunan, salah satunya adalah Smart Solution.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.