Lima Warga Sipil yang Pesta Sabu Bareng Dandim Hanya Dikenakan Wajib Lapor
Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan (Sulsel) tidak menahan lima warga sipil yang terlibat narkoba bersama dua oknum TNI Kodam VII Wirabuana.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan (Sulsel) tidak menahan lima warga sipil yang terlibat narkoba bersama dua oknum TNI Kodam VII Wirabuana.
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sulsel, Komisaris Besar (Kombes) Pol Frans Barung Mangera mengatakan, kelima pelaku terduga narkoba tidak ditahan.
"Mereka hanya dikenakan wajib lapor setiap harinya, karena kelimanya sewaktu ditangkap petugas tidak menemukan barang bukti berupa sabu untuk menjerat mereka ditahan," kata Barung kepada Tribun Timur (Tribunnews.com Network), Kamis (7/4/2016).
Walaupun tidak ada barang bukti berupa narkoba, namun Polda Sulsel mengamankan beberapa alat bukti yang bisa menguatkan kelima warga sipil tersebut untuk mendekam di penjara.
Barung menjelaskan, barang bukti lainnya berupa, rambut dan sample darah dari dari masing-masing warga sipil yang ditangkap bersama dua oknum TNI di Hotel D'maleo masih dalam proses pemeriksaan.
"Saat ini petugas forensik sudah mengambil sample darah dari masing-masing warga sipil yang ditangkap. Kini tinggal menunggu hasilnya," jelas Barung.
Diberitakan sebelumnya, lima warga sipil tersebut ditangkap saat pesta sabu bersama Komandan Kodim Kota Besar (Dandim Tabes) 1408/Berdiri Sendiri (BS) Makassar, Kolonel Infanteri Jefri Oktavian Rotti (48) dan Kapuskodal Ops Kodam VII Wirabuana, Letkol Budi Iman Santoso.
Mereka ditangkap di Ruang Karaoke VIP_37, lantai 12, Hotel d'Maleo Jl Pelita Raya VIII/No 1, Kecamatan Rappocinin kota Makassar, Rabu (6/4/2016) dini hari.
