Ridwan Kamil Diminta Turun Lihat Bukit Sampah di Cigondewah
Pemerintah Kota Bandung dan Kabupaten Bandung harus duduk bersama mengatasi penanganan sampah di wilayah perbatasan.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung dan Kabupaten Bandung harus duduk bersama mengatasi penanganan sampah di wilayah perbatasan.
Hal tersebut untuk menghindari sikap saling tuding soal sampah di wilayah perbatasan yang penanganannya dinilai belum maksimal.
"Setelah saya amati memang banyak warga Kabupaten Bandung buang sampah di Jalan Baturengat ini. Saya mohon Bupati Dadang Naser duduk bersama, jangan sampai saling tuding. Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil juga harus turun ke lapangan melihat kondisi sebenarnya. Kami malu sekali apalagi baru saja menyabet penghargaan Adipura," ujar Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Cigondewah Kaler, Usep Yudha Prawira, Kamis (7/4/2016).
Usep mencontohkan, pemerintah bisa membangun TPS bersama di wilayah perbatasan agar tidak kembali muncul TPS liar baik di wilayah Kota Bandung maupun di Kabupaten Bandung.
Tidak adanya TPS permanen, membuat sejumlah wilayah Kelurahan Cigondewah Kaler menjadi tempat pembuangan sampah liar dan ini bukan hal pertama terjadi.
"Pertama pada 2010 sampah menggunung juga di pinggir Jembatan Cijerah yang berada di atas jalan tol. Banyak yang buang sampah di sana juga sebelum bukit sampah ini. Waktu itu kami swadaya membersihkan lokasi itu dan alhamdulillah sekarang sudah hijau. ke depan bukit sampah ini bisa berubah juga," kata Usep.
Lurah Cigondewah Kaler, Maulana, membenarkan sampah di pinggir Jalan Baturengah hasil limbah rumah tangga warga Kabupaten Bandung.
Ia sempat memergoki warga Kabupaten Bandung membuang sampah ketika proses pengangkutan berlangsung.
"Ada tiga tadi saya lihat. Saya berhentikan juga dan saya tanyai mereka kenapa membuang sampah di sini. Mereka bilang tidak tahu. Karena kami tidak punya kewenangan, kami hanya mengingatkan saja," ujar dia.