Ibu Penerjun Payung Pratu Supranoto Mimpi Rumahnya Ramai Dikunjungi Orang
Warsini sempat bermimpi di malam sebelum anaknya, Pratu Supranoto, meninggal dunia saat gladi bersih jelang perayaan HUT ke-70 TNI AU.
Penulis: Welly Hadinata
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Welly Hadinata
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Warsini sempat bermimpi di malam sebelum anaknya, Pratu Supranoto, meninggal dunia saat gladi bersih jelang perayaan HUT ke-70 TNI AU.
Dalam mimpinya itu, Warsini melihat rumahnya ramai dikunjungi orang. Tabir mimpi tersebut baru terkuak setelah anaknya saat latihan terjun payung di atas langit Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (7/4/2016).
Turut meninggal dalam gladi bersih tersebut adalah Kopda Beni asal Madiun. Kedua prajurit tewas karena tali parasutnya terbelit sehingga susah dikendalikan dan angin kencang.
Dua penerjun Paskhas TNI AU itu sempat dilarikan ke Rumah Sakit TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, namun tidak tertolong.
"Tidak ada firasat keluarga akan ada musibah tersebut. Hanya ibunya yang bermimpi rumah ramai malam sebelum musibah tersebut terjadi. Kami tidak menyangka kejadian ini akan menimpa anak bungsu kami. Terlebih sebelum melaksanakan tugas Supranoto sempat menelepon," ungkap Supadi didampingi istrinya, Warsini usai pemakaman anak mereka, Jumat (8/4/2016).
Almarhum Pratu Supranoto dimakamkan secara militer di Desa Jayamulya, Kecamatan Semendawai Suku III, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan.
Berperan sebagai inspektur upacara Pabung OKU Mayor Sumarto. Upacara pemakaman berlangsung khidmat disaksikan sejumlah keluarga dan warga sekitar TPU Desa Jayamulya.