Pesan Kiai Said untuk Warga NU di Acara Haul Pendiri NU
Sejumlah kiai khos dan tokoh Jawa Timur hadiri Haul Akbar KH Bisri Syansuri ke 37 dan Haul Nyai Haji Nur Chodijah
Editor: Rachmat Hidayat
![Pesan Kiai Said untuk Warga NU di Acara Haul Pendiri NU](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ketua-pbnu-ikuti-apel-lintas-agama-bela-negara_20160122_165547.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG- Sejumlah kiai khos dan tokoh Jawa Timur hadiri Haul Akbar KH Bisri Syansuri ke 37 dan Haul Nyai Haji Nur Chodijah ke 62 di Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar Jombang Jawa Timur pada Jumat (8/4/2016) malam.
Diantaranya, Ketua Umum PBNU Sadi Aqil Siradj, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, Menteri Desa, Pembangungan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar, Menristek Dikti M Nasir dan Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf.
Disela-sela acara tersebut, sempat ada pembicaraan antara beberapa tokoh itu bersama para kiai se Jawa Timur. Mereka membicarakan masalah keummatan, kenegaraan dan kebangsaan.
"Kiai Said mengingatkan kita agar terus mengaktualisasikan nilai-nilai keagamaan dalam memperjuangkan kemaslahatan umat Islam, terutama warga NU," ungkap Mentrei Desa, Marwan Jafar.
Dalam sambutannya, KH Said Aqil Siradj, mengajak para hadirin untuk selalu menyebarkan ajaran Islam Rahmatan Lil Alamin, yakni ajaran yang lebih mengedepankan nilai tolenasi dan moderat.
"Sebagai umat Islam, kita memiliki kewajiban untuk terus melakukan dakwah tentang pentingnya toleransi antar umat di negeri ini," ungkap Kiai Said, dalam acara tersebut.
Kiai Said menuturkan, bahwa junjungan Nabi Muhammad SAW tidak mendirikan negara Islam. Nabi Muahammad mengajarkan berlaku adil yang ada dalam piagam madinah, memperlakukan masyarakat sama tanpa memandang suku.
"Nabi Muhammad SAW tidak mengajarkan mendirikan negara islam, tidak juga negara arab tapi mengajarkan berlaku adil kepada masyarakat Madinah tanpa membedakan arab-non arab, muslim- non muslim. Disitu tugas kita (NU) mensyiarkan ajaran beliau," tuturnya.
Ia pun meminta para warga NU untuk mengedepankan sikap adil dan toleransi, baik untuk umat Islam sendiri maupun umat beragama lain.
"Kunci keberhasilan NU dalam membantu pemerintah yaitu menerapkan sikap tasamuh, tawazun, tawasuth. Ketiganya merupakan landasan untuk tercapainya cita-cita besar pendiri NU dalam menjaga dan membangun negeri ini," katanya.