Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Di Kampung Ini, Melihat Gadis dari Jauh Bisa Berujung ke Pelaminan

Di Kampung Bangun, Kecamatan Sambaliung, Tanjung Redeb, muda-mudi dilarang pacaran. Melihat anak gadis dari jauh saja bisa berujung ke pelaminan.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Di Kampung Ini, Melihat Gadis dari Jauh Bisa Berujung ke Pelaminan
Tribun Kaltim/Geafry Necolsen
Kamaruddin bercerita tentang adat istiadat masyarakat Kampung Bangun, kampung tertua di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Minggu (10/4/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Klatim, Geafry Necolsen

TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG REDEB - Setiap daerah punya adat istiadatnya sendiri, masing-masing juga memiliki keunikan seperti halnya di Kampung Bangun, Kecamatan Sambaliung.

Tak banyak penduduk di kampung tertua ini. Boleh dibilang, kampung ini masih belum menunjukkan eksistensi pertumbuhan layaknya kampung-kampung lain di pinggiran ibu kota kabupaten.

Di kampung ini masih ada masyarakat yang memegang teguh adat istiadat, salah satunya mengatur hubungan antara pria dan wanita. Kampung tertua di Kabupaten Berau ini masih dihuni Suku Banua, suku asli Berau.

Seorang tokoh Kampung Bangun, Kamaruddin, menurutkan hingga tahun 90-an, hanya sedikit muda-mudi yang punya nyali berduaan seperti orang pacaran.

“Jangankan pacaran, melihat anak gadis dari jauh saja bisa berujung ke pelaminan,” kata Kamaruddin mengawali cerita kepada Tribun Kaltim, Minggu (10/4/2016).

Anggota DPRD Berau ini pernah dua periode menjabat Kepala Kampung Bangun. Ia kerap menikahkan pasangan muda-mudi yang ketahuan sering bertemu, meski tak saling cinta.

Berita Rekomendasi

“Jadi kisahnya, ada laki-laki yang menaksir anak perempuan. Tapi dia berkomunikasi dengan teman si perempuan yang menjadi mak comblang,” tutur dia.

Rupanya, komunikasi antara pemuda dengan mak comblangnya ini membuat pihak keluarga comblang keberatan.

“Jam tiga subuh pintu rumah saya diketok sama keluarga perempuan yang menjadi perantara ini. Orangtuanya keberatan karena anaknya sering ditemui laki-laki, jam tiga subuh itu juga saya mengawinkan orang,” ujar dia di hadapan Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata, Rohaini yang datang bersama sejumlah kru televisi nasional yang akan meliput adat istiadat perkawinan masyarakat Berau.

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas