Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kepala Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) Klas II Lubuk Pakam, Deli Serdang, Setia Budi Irianto dan Kepala Pengamanan Lapas Ikhwan dikabarkan dicopot dari jabatannya.

Keduanya dicopot setelah menjalani pemeriksaan di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia (Kemenkumham) Wilayah I Sumatera Utara.

Setia Budi Irianto dan Ikhwan dikabarkan dicopot setelah bandar besar bernama Toni alias Togi yang ditangkap petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) di dalam Lapas Lubuk Pakam mengaku kerap memberi setoran kepada pejabat lapas.

Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Wilayah I Sumatera Utara, Ayub Suratman ketika dikonfirmasi Tribun Medan (Tribunnews.com Network) belum mau memberikan komentar.

Berulangkali dihubungi, Ayub enggan menjawab telepon selularnya.

Begitu pula saat dilayangkan pesan singkat, Ayub belum jua membalas.

Namun, Humas Kemenkumham Wilayah I Sumut, Joshua Ginting ketika dikonfirmasi Tribun Medan membenarkan kabar pencopotan Kalapas Klas II Lubuk Pakam itu.

"Benar telah dicopot. Untuk lebih jelas, nanti saja kita kumpul di Metro TV," kata Joshua, Selasa (12/4/2016).

Ia meminta rekan-rekan media berkumpul di Kantor Metro TV, karena Kepala Kantor Wilayah akan melakukan siaran langsung di sana.

Sejumlah media bisa langsung melakukan wawancara doorstop.

Baca: Toni Sang Gembong Narkoba Kerap Beri Sejumlah Uang kepada Sipir Lapas Lubuk Pakam

Sebelumnya, narapidana kasus narkoba bernama Toni alias Togi diketahui mendapatkan fasilitas mewah selama mendekam di Lapas Lubuk Pakam.

Saat ditangkap petugas BNN, Toni alias Togi 'nyanyi' jika selama ini kerap memberikan setoran kepada Kalapas dan sejumlah sipir lapas.

Meski begitu, Kalapas Klas II Lubuk Pakam, Budi Irianto menuding pihak BNN kerap menerima setoran dari Toni alias Togi.

Kabar berkembang, Budi digantikan oleh Haposan Silalahi. (ray/tribun-medan.com)