Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Arist: Indonesia Darurat LGBT

Kekerasan itu bukan hanya di kota-kota besar tetapi di desa pun kerap terjadi.

Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Arist: Indonesia Darurat LGBT
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Ketua Komnas Perlindungan Anak Indonesia, Aris Merdeka Sirait 

Laporan wartawan Sriwijaya Post, Abdul Hafiz

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Ketua Komnas Perlindungan Anak Indonesia, Arist Merdeka Sirait mengajak harus memerangi kekerasan itu terhadap anak karena Indonesia Darurat Terhadap Seksual.

"Mau tidak mau kita untuk tampil yang terbaik untuk anak kita. Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo sudah memberikan instruksi bahwa Gerakan Anti Seksual Terhadap Anak. Dikeluarkannya instruksi itu oleh Presiden RI, karena Indonesia Darurat Terhadap Seksual," ungkap Arist Merdeka Sirait pada acara sosialisasi perlindungan anak di Griya Agung Palembang, Selasa (12/4/2016).

Di dalam kasus kejahatan seksual, sering timbul terhadap anak di Indonesia.

"Bahwa kejahatan seksual itu kebanyakan dilakukan oleh orang-orang dekat. Jadi dimana-mana selalu orang terdekat yang menjadi kejahatan seksual," kata Arist.

Bahkan saat ini timbul darurat LGBT. Sekarang LGBT itu berada pada anak-anak, televisi pun juga meliputi LGBT.

Kekerasan itu bukan hanya di kota-kota besar tetapi di desa pun kerap terjadi.

Berita Rekomendasi

“Seperti saya di Banyuasin. Umur anak 5-6 tahun menjadi korban pemerkosaan. Dalam mengatasi hal tersebut yang harus dilakukan adalah Pendekatan, Pencegahan dan Deteksi Dini. Kalau hal itu tidak dilakukan maka kekerasan terus berkembang. Cara pendekatannya Tim Penggerak PKK harus mensosialisasikan ke sekolah PAUD yang ada karena pelaku itu orang-orang terdekat," paparnya.

Menurutnya, baik Tim Penggerak PKK Provinsi Sumsel, organisasi wanita se-Kota Palembang dan P2TP2A harus melakukan sosialisasi ini.

"Kalau tidak dilakukan seperti itu maka Indonesia masih tetap darurat kejahatan terhadap anak. Sebab anak adalah penerus bangsa ini. Kalau kekerasan masih terjadi dimana-mana Indonesia bisa dikatakan tidak hebat. Indonesia yang hebat adalah Indoensia yang bebas dari kekerasan,” ujarnya.

Tim Penggerak PKK Provinsi Sumsel, organisasi wanita se-Kota Palembang dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) menggelar acara sosialisasi perlindungan anak ini.

Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah agar tidak terjadi kekerasan kepada anak yang sering timbul di lingkungan masyarakat Provinsi Sumsel.

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumsel, Hj Eliza Alex Noerdin menyampaikan selamat datang kepada Ketua Komnas Perlindungan Anak Indonesia, Aris Merdeka Sirait.

“Mudah-mudahan dapat berdiskusi bersama kami dalam mensosilaisasi perlindungan anak. Bahwa ibu-ibu di sini adalah ujung tombak dalam mensosialisasikan dalam perlindungan anak,” ujarnya.

Provinsi Sumsel meliputi 17 Kabupaten/Kota dan Kota Palembang mencakup 16 kecamatan.

“Di sini diikuti oleh Tim Penggerak PKK Provinsi Sumsel, organisasi wanita se-Kota Palembang serta P2TP2A . Dengan adanya kegiatan ini agar kami mendapatkan saran dari Pak Aris dalam mensosialisasikan perlindungan terhadap anak,” ujarnya.(*)

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas