Ini Persamaan Orang Maluku dan Jepang Menurut Gubernur Said Assagaff
Gubernur Maluku meminta kepada Duta Besar Jepang untuk Indonesia agar perusahaan-perusahaan Jepang dapat berinvestasi di Maluku.
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, AMBON - Gubernur Maluku Ir Said Assagaff menerima kunjungan kerja Duta Besar Jepang untuk Indonesia di ruang kerjanya pada Selasa (12/4/2016).
Kehadiran Dubes Jepang untuk Indonesia tersebut disambut gembira oleh Gubernur Maluku dan jajarannya yang ingin membicarakan tentang peluang kerja sama ekonomi terutama investasi.
Gubernur didampingi Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan dan Kepala Bagian Investasi Biro Ekonomi dan Investasi Setda Maluku, sedangkan Dubes Jepang didampingi sejumlah stafnya.
“Maluku merupakan daerah yang paling aman di Indonesia. Di sini tidak ada begal, tidak ada copet serta rampok dan orang Maluku sangat menghargai tamu, hampir sama dengan bangsa Jepang yang sangat menghargai teman,” ungkap Said disambut tawa seluruh tamu.
Gubernur meminta kepada Duta Besar Jepang untuk Indonesia agar perusahaan-perusahaan Jepang dapat berinvestasi di Maluku.
“Maluku tidak hanya memiliki potensi di bidang tambang seperti Blok Masela yang dikelola oleh INPEX dari Jepang, tetapi kami juga juga memiliki potensi di bidang lainnya seperti perikanan dan kelautan, pariwisata, perkebunan dan lainnya,” paparnya.
Ia pun berharap agar pengelolaan Blok Masela yang dikelola oleh INPEX benar-benar dapat menyejahterakan masyarakat Maluku.
“Dengan adanya Blok Masela, kami berharap dapat menyejahterakan seluruh rakyat Maluku, semua anak Maluku bisa sekolah karena SDM yang berkualitas adalah sumber daya penting bagi kemajuan Maluku di masa mendatang,” katanya.
Dubes Jepang terkesan dengan Provinsi Maluku terutama berbagai potensi yang harus dikembangkan.
Beliau juga menyambut baik permintaan Gubernur Maluku dan berjanji untuk menindaklanjutinya.
Dubes Jepang juga menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Maluku yang telah berperan aktif dalam memperjuangkan Pengelolaan Blok Masela untuk dilakukan di darat (onshore) sebagaimana harapan dan keinginan masyarakat Maluku pada umumnya.