Bandit Bermodus Pecah Kaca Dua Kali Ditembak Polisi, Sempat Sembunyi di Loteng
Dedi Setiadi (24), warga Jalan Sedulur No 46 Medan melawan saat ditangkap petugas Unit Reserse Polsekta Medan Baru.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Dedi Setiadi (24), warga Jalan Sedulur No 46 Medan melawan saat ditangkap petugas Unit Reserse Polsekta Medan Baru.
Ia terlibat berbagai aksi pencurian bermodus pecah kaca, dan terpaksa ditembak dua kali di kaki oleh petugas karena berusaha melarikan diri.
Kaporesta Medan, Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto, didampingi Kapolsekta Medan Baru, Komisaris Ronni Bonic, menjelaskan bandit jalanan ini ditangkap berdasarkan laporan korbannya Wilson (27).
Dalam laporannya, Wilson mengaku kehilangan sejumlah uang dan barang berharga di dalam mobilnya yang terparkir di Jalan Waringin.
"Unit Reskrim yang dipimpin Kanit Reskrim, AKP Adhie Putranto Utomo, kemudian turun ke lokasi memeriksa sejumlah saksi. Hasilnya, didapati ciri-ciri tersangka," ungkap Mardiaz, Jumat (15/4/2016).
Setelah mendapatkan ciri-ciri tersangka, polisi menyebar ke berbagai tempat untuk menangkap tersangka.
Saat melakukan pengembangan di Jalan Sedulur, polisi mendapat informasi ada seorang pria yang ciri-cirinya sangat mirip dengan pelaku pencurian modus pecah kaca mobil.
"Tersangka ditangkap pada Kamis (14/4/2016) dini hari di kediamannya. Ia terpaksa ditembak dua kali di kaki kanan karena melawan dan berusaha melarikan diri," ungkap Mardiaz.
Dari hasil penangkapan ini, polisi menyita barang bukti sejumlah tas sandang, sejumlah buku tabungan, token dan berbagai benda berharga lainnya.
Dedi Sempat takut dan beberapa kali melompati loteng demi menghindari kejaran petugas.
"Ketika anggota masuk melakukan penangkapan di kediaman tersangka, yang bersangkutan bersembunyi di loteng. Lalu, ketika diminta turun tersangka melawan dan melompati loteng rumahnya menuju ke rumah tetangganya," imbuh Mardiaz.
Meski berusaha menghindari petugas, akhirnya tersangka berhasil diringkus setelah hampir satu jam bersembunyi.
"Waktu ditangkap, saya takut pak. Makanya saya mau lari. Saya enggak mau ditangkap lagi, makanya saya kabur," ungkap tersangka sembari memegangi kaki kanannya.