Laporan wartawan Surya, Monica Felicitas

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Shuttle Bus yang diresmikan dan dicanangkan oleh managemen Darmo Trade Center (DTC) Surabaya pada bulan September 2015 lalu, kurang mendapat respon dari masyarakat Surabaya.

Terbukti, fasilitas shutle bus Damri, tujuan DTC-Bandara Juanda Surabaya sehari maksimal hanya berpenumpang 5 orang, dengan jumlah muatan shuttle semestinya 14 orang.

Yosef Tony Praduka, Marketing Manager DTC Surabaya mengatakan, pihaknya membenarkan kurang begitu banyaknya minat yang menggunakan Shuttle Bus DTC-Juanda ini, meskipun dengan harga yang murah.

Untuk satu orang penumpang, hanya ditarif Rp 30.000,00 untuk sekali jalan.

"Padahal kalau dihitung-hitung, menggunakan shuttle bus lebih murah. Biaya ini merupakan subsidi antara managemen DTC dan Damri, karena kami buat ini untuk mengurangi kemacetan," katanya.

Ia menambahkan, adanya ide shuttle bus ini merupakan ide owner DTC, karena letak DTC dibuat dengan konsep infrastruktur, yang dekat dengan stasiun wonokromo dan terminal Joyoboyo.

Adanya shuttle bus ini juga disediakan bagi para penumpang pesawat bandara juanda yang transit, dengan harapan dapat menggunakan shuttle untuk berbelanja di DTC, sembari menunggu pesawat selanjutnya.

"Tidak harus berbelanja di DTC, masyarakat umum juga dapat menggunakan fasilitas shuttle meskipun tidak berbelanja. Bisa langsung beli tiketnya dibagian informasi DTC," imbuhnya.

Ada pun jadwal keberangkatan shuttle bus rute DTC-Juanda (Terminal 1 Bandara) pukul 10.00,12.00,14.00,16.00,18.00 WIB dan untuk rute Juanda (Terminal 1 Bandara) -DTC 09.00,11.00,13.00,15.00,17.00 WIB.

Adapun shuttle bis ini tidak berhenti. Meskipun penumpang hanya sedikit, shuttle bus tetap berangkat tepat waktu. Waktu shuttle bus menunggu hanya 30 menit.

"Untuk sementara kami hanya menggunakan 1 armada, kedepannya kami berencana untuk menambah armada, agar waktu lebih cepat kalau bisa setiap setengah jam sekali berangkat, sehingga memperlambat periodenya," ujarnya.

Ia menceritakan, beberapa waktu yang lalu mobil shuttle sempat rusak, pihak managemen DTC sangat bertanggung jawab, dengan menaikkan para penumpang menggunakan taksi, dan dibayarkan secara gratis.(*)