Lulusan Universitas Indonesia, Denok Pilih Urusi Sampah
Sosok Kartini masa kini dapat anda temukan pada perempuan satu ini.
Editor: Sugiyarto

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Sosok Kartini masa kini dapat anda temukan pada perempuan satu ini.
Denok Marty adalah lulusan Program Kuliah Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Pernah bekerja mapan selama sebelas tahun di perusahaan otomotif terkemuka di Indonesia.
Pada 2014 memilih keluar dari perusahaan dan beralih menjadi aktivis peduli sampah.
Perempuan berusia 38 tahun ini membimbing para narapidana untuk berlatih membuat kerajinan tangan dari limbah koran.
"Mengajak orang untuk peduli sampah dan berkarya menghasilkan uang," ungkap Denok kepada TribunSolo.com, Rabu (19/4/2016).
Denok mengusung jargon tukang sampah intelektual.
"Artinya adalah peduli akan sampah dengan mengadakan riset, observasi, dan edukasi," ungkap Denok kepada TribunSolo.com, Selasa (19/4/2016).
Saat ditemui TribunSolo.com di sebuah acara, Denok menjelaskan, untuk menjadi aktivis lingkungan perlu dengan pedekatan yang intelektual seperti edukasi.
"Warga diberikan pengetahuan mengenai sampah, seperti daur ulang dan membuat kerajinan tangan untuk dijual," tambahnya.
Saat ini Denok Marty menjadi pelatih pembuatan kerajinan tangan para tahanan Rutan Kelas 1 Surakarta.
Denok memberikan pelatihan para tahanan Rutan Kelas 1 Surakarta setiap Selasa.
"Hasil kerajinan tangan dari sampah (koran) dapat dijual hingga 200 ribu," tetang Denok.
Selain itu, Denok juga pernah melakukan pelatihan kerajinan tangan dari sampah di komunitas, universitas (UNS, Trisakti), dan kelurahan-kelurahan di Solo. (*)