Yuddy Chrisnandi: Penembakan Misterius di Magelang Jadi Perhatian Istana Negara
(Menpan dan RB) Yuddy Chrisnandi menyebut kasus penembakan misterius di jantung Kota Magelang menarik perhatian pihak istana negara
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG- Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan dan RB) Yuddy Chrisnandi menyebut kasus penembakan misterius di jantung Kota Magelang menarik perhatian pihak istana negara dan menjadi isu nasional.
Dia menyebut, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan jajaran Polri untuk menindaklanjuti kasus yang mengakibatkan 13 korban terluka ini.
Menurut Yuddy, Kapolri sudah melaporkan kasus ini kepada Presiden Jokowi jauh sebelum pemberitaan ini menjadi berita nasional.
Usai mendapatkan laporan ini, Presiden langsung memerintahkan kepolisian untuk menindak lanjuti hal ini.
"Kata Presiden saat itu, jangan anggap remeh masalah ini. Cari itu dan tangkap pelakunya. Termasuk juga meminta penjagaan pada masyarakat dan lindungi masyarakat," kata Yuddi saat melakukan kunjungan di Posko Pengungkapan Kasus Penembakan yang Diduga Menggunakan Senapan Angin Polres Magelang Kota, Jumat (29/4).
Menurut Menpan RB, kasus ini menarik perhatian publik dan juga pemerintah pusat.
Dia menyebutkan, kasus ini menjadi semakin hangat setelah media massa lokal maupun nasional mengangkatnya menjadi pemberitaan.
"Apalagi, kasus ini menyangkut ketentraman masyarakat dan ketenangan masyarakat, " jelas Yuddy.
Dia mengatakan, polisi harus segera mengungkap pelakunya dan juga bisa mengembalikan kembali rasa aman pada masyarakat.
Apalagi, saat ini kasus ini menjadi perhatian di wilayah lain untuk menjaga rasa aman.
"Diharapkan aparatur negara seperti Polisi dan TNI dan aparatur lainnya untuk meningkatkan kewaspadaan. Apalagi, ada banyak orang yang mengancam keamanan dan teror di masyarakat," imbuhnya.
Menurutnya, kunjungannya ke Mapolres Magelang Kota adalah salah satu bentuk jaminan kepada masyarakat.
Dalam hal ini, negara hadir dan selalu mengikuti perkembangan serta memberikan dukungan moril pada pihak kepolisian dan masyarakat. (*)