Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PHDI Netral Terkait Revitalisasi Teluk Benoa

Polemik seputar revitalisasi Teluk Benoa kembali mencuat karena adanya pihak yang menyatakan bahwa Teluk Benoa merupakan kawasan suci

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in PHDI Netral Terkait Revitalisasi Teluk Benoa
ist
PHDI Netral Terkait Revitalisasi Teluk Benoa 

TRIBUNNEWS.COM, BENOA - Polemik seputar revitalisasi Teluk Benoa kembali mencuat karena adanya pihak yang menyatakan bahwa Teluk Benoa merupakan kawasan suci.

Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) menyatakan bahwa pihaknya netral tidak mendukung ataupun menolak revitalisasi Teluk Benoa di Bali yang kini dalam tahap proses melengkapi ijin analisis dampak lingkungan (AMDAL).

Ketua Pesamuhan Sabha Pandita PHDI Pusat, Ida Pendanda Gede Bang Buruan Manuaba mengatakan, rekomendasi yang tidak berpihak tersebut ditunjukkan karena pihaknya sangat mencintai Bali. Ia juga menginginkan Bali dalam keadaan kondusif dan damai.

“Kami sangat cinta Bali. Ingin Bali dalam keadaan damai kondusif. Semoga rekomendasi itu menjadi masukan bagi yang berkepentingan,” tegas Ketua Pesamuhan Sabha Pandita PHDI Pusat, Ida Pendanda Gede Bang Buruan Manuaba, di kantor PHDI Pusat, Jakarta, Selasa (3/5/2016).

Namun demikian Ia menegaskan, pihaknya akan mendukung keputusan pemerintah pusat terkait revitalisasi Teluk Benoa, yang kini masih dalam tahap melengkapi ijin Amdal.

“Pertimbangannya hal itu domain dari pemerintah pusat. Kita akan fokus kawal kearifan lokal berupa kawasan suci, dan tempat suci. Amdal jika layak akan kami kawal,” katanya.

Sementara itu, Pengurus Harian PHDI Pusat Bidang Agama dan Lintas Iman, I Ketut Wiana mengatakan, di Teluk Benoa terdapat tempat suci, tetapi bukan kawasan suci, yang wajib untuk direvitalisasi, karena sudah kotor.

Berita Rekomendasi

“Teluk Benoa memang ada tempat suci dan beberapa kawasan suci, bukan semuanya kawasan suci. Kenyataannya Pelindo sudah membangun reklamasi 200 hektar dan tidak ada masalah,” katanya.

Pihaknya akan mendukung pembangunan apapun yang dilakukan pemerintah dengan mengacu pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, maka umat Hindu akan menghargai, menghormati dan mendukung.

“Kami berharap pemerintah membantu hak-hak tradisional masyarakat Bali, keyakinan, dan adat, sesuai aturan yang berlaku,” ujarnya.

I ketut Wiana berharap semua pihak bersabar menunggu keputusan pemerintah terkait Amdal untuk kawasan Teluk Benoa.

PHDI telah melakukan kajian melalui tim 9 Sabda Pandita PHDI tentang kawasan strategis pariwisata nasional Besakih dan Kawasan Teluk Benoa.

Menurutnya, salah satu hasil kajian tersebut merekomendasikan kepada pemangku kebijakan di Bali, untuk wajib melestarikan menata menormalisasi rehabilitasi mengingat Teluk Benoa sebagai kawasan penyangga dari Taman Hutan Ngurah Rai.

Selain itu wajib dikelola agar memberikan azas manfaat secara social budaya, ekonomi dan kesejahteraan sebesar-besarnya serta memberikan peluang partisipasi bagi masyarakat setempat, dalam rangka ketahanan politik social budaya ekonomi masyarakat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas