Ini Hasil Autopsi Amokrane Sabet di RSUP Sanglah
Pada tubuhnya ditemukan 36 luka pada tubuh Amok, di antaranya 24 luka tembak peluru karet, dan 12 luka kekerasan senjata tajam
Penulis: I Made Ardhiangga
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Bali I Made
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR- Pihak RSUP Sanglah yang dipimpin Kepala Instalasi Forensik RSUP Sanglah dr Dudut Rustyadi telah melakukan autopsi jenazah Amokrane Sabet (44), seorang warga negara Perancis.
Autopsi dilakukan oleh pihak Instalasi Forensik pada Selasa (3/5/2016) sekira pukul 20.30 Wita sampai 23.30 Wita.
Kapolda Bali Irjen Pol Sugeng Priyanto dalam konferensi persnya di ruang Diviacita Polda Bali menyatakan, hasil pada PL (pemeriksaan luar) tubuh Amok, diketahui memiliki tatto di lengan dada dan tungkai kakinya.
"Dari hasil pemeriksaan luarnya ada tatto saja yang ditemukan," katanya, Rabu (4/5/2016).
Sugeng melanjutkan, selain tatto juga diketahui beberapa luka yang totalnya mencapai 36 luka pada tubuh Amok.
Antara lain, 24 luka tembak peluru karet, dan 12 luka kekerasan senjata tajam di daerah leher.
"Untuk 24 luka tembak itu diketahui setelah adanya percikan peluru karet," ungkapnya.
Sugeng mengaku, asumsi terjadinya luka yang menyebabkan Amok tewas ialah terjadinya pergulatan antara Brigadir AA Putu Sudirta dan Amok.
Kemungkinan besar, dalam pergulatan itu Brigadir Sudirta merampas sajam dan mengenai leher Amok.
Dan dalam luka tusukan di leher Amok itu mengenai pipa udara di leher, yang berfungsi untuk mengalirkan darah ke paru-paru sehingha terjadi penyesakan dalam luka itu.
"Hasil atopsi tidak ditemukan peluru tajam. Hasilnya peluru karet saja. Luka tusukan yang meyebabkan Amokrane tewas. Organ-organ dalam lainnya, otak dan yang lainnya tidak ditemukan yang luka apapun," pungkasnya.
Kebal
Aksi penjemputan paksa Amokrane Sabet di kediamannya di Jalan Pantai Berawa, Desa Canggu, Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, Senin (2/5/2016) diwarnai aksi kejar-kejaran.
Amok tak terima dengan penjemputan paksa tersebut.
Ia lalu keluar dari rumahnya sambil menggenggam sebilah pisau di tangan kanannya.
Dengan tampang garang, ia mencaci maki petugas yang menantinya di halaman depan villa.
Amok yang sudah kalap berupaya menyerang Brigadir Sudiarta.
Aksi kejar-kejaran ini terjadi hingga ke jalan raya di luar villa.
Pergumulan antara keduanya sempat terjadi.
Brigadir Sudiarta yang terkena sabetan pisau, kemudian terdesak hingga jatuh ke dalam got dengan kedalaman sekitar 70 sentimeter.
Segalanya berlangsung sangat cepat.
Brigadir Sudiarta yang sudah tidak berdaya kemudian ditindih oleh badan besar Amok di dalam got.
Amok pun kemudian menikam Brigadir Sudiarta yang kala itu dalam posisi terlentang tak berdaya.
“Sempat diberi tembakan peringatan tetapi diabaikan. Malah dia berhasil menangkap satu orang anggota kita dan terjadi pergumulan. Anggota kita kemudian ditusuk. Ada delapan tusukan, salah satunya mengenai leher dan jantung. Akhirnya anggota kita gugur. Karena sudah tidak bisa dikendalikan lagi akhirnya ditembak oleh aparat,” jelas Kapolda Bali, Irjen Pol Sugeng Priyanto.
Kondisi anggota Buser Polsek Kuta Utara itu tampak kritis.
Brigadir Sudiarta kemudian meninggal lantaran luka yang dideritanya sangat parah.
Ia kemudian dilarikan ke Rumah Sakit BaliMed.
Saat melihat rekannya ditikam hingga tewas, anggota Brimob terpaksa menembak Amok dengan peluru tajam.
Tapi Amok yang sudah ditembak berkali-kali menggunakan senapan laras panjang ini masih bisa berdiri dan bangun dari dalam got.
Sebelum naik, petugas mendekati Amok dan menancapkan alat stun gun (alat kejut listrik) ke leher Amox.
Tetapi stun gun kepolisian tak juga mempan dan diambil Amok kemudian dibuangnya.
Usai kena kejut listrik, Amok kembali berdiri dan belasan peluru pun kembali dilontarkan.
Terdengar sekitar 15 kali tembakan hingga akhirnya Amok tersungkur di bahu jalan dekat got.
Darah segar mengucur deras dari badannya.
Mendapati Amok masih berupaya bangkit untuk melawan, anggota Brimob kemudian melumpuhkannya dengan menembak di bagian kepala yang tepat menembus jidatnya.
"Amok tewas di tempat setelah kena tembak di bagian badan dan kepalanya," tandas Sugeng.(*)