Ini Permintaan Yn kepada Orang Tuanya yang Tidak Kesampaian
Dia mengatakan Yn juga rajin salat dan mengaji. Yana mengatakan, Yn sempat meminta hal ini kepada ibunya.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yana menggambarkan putrinya, Yn yang menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan, sebagai siswi yang cerdas.
"Walau kami orang upahan, bapaknya nguli, tapi cita-citanya jadi guru. Sekolah dari SD sampai SMP juara terus, dan dapat piagam," kata Yana seperti dilansir dari KOMPAS.com.
Dia mengatakan Yn juga rajin salat dan mengaji.
"(Saya sering pesan) salat yang rajin, kita orang enggak punya, cuma bisa minta sama Allah," tuturnya mengulang ucapannya dulu kepada Yn.
Yana mengatakan, Yn sempat meminta kepada ibunya untuk dibelikan ponsel Android.
Namun, karena mereka tidak mampu, permintaan itu tidak bisa dikabulkan.
“Nak, lebih baik kita beli papan buat rumah, dari pada HP. Belajarlah dulu, tamatkan sekolah dan dapat juara, nanti Ibu belikan,” tambah Yana mengenang apa yang dikatakan kepada anaknya.
Namun, uang yang dikumpulkan Yana untuk membelikan ponsel untuk Yn akhirnya diberikan sebagai sumbangan ke masjid.
“Kami berikan kepada masjid, terserah masjid nanti beli apa, yang penting janji kami sudah sampai,” ungkap Yana.
Tetangga Yn mengatakan menyusul kejadian tragis itu membuat orangt ua dan anak-anak perempuan khawatir.
"Anak-anak di sini, khususnya yang perempuan, pasti naik ojek atau taksi. Biar pun Rp 1.000-Rp 2.000 bayarnya, karena takut juga ada lagi kejadian," tuturnya.
Seorang warga sekitar kebun karet tempat ditemukannya mayat Yn mengaku tak menyangkakan kejadian ini.
“Biasanya ramai orang kebun jalan lewat sini, karena orang berladang. Kejadian ini baru inilah terjadi di sini, jadi biasanya aman-aman aja," ucapnya.
Tersangka yang sudah disidangkan di pengadilan negeri setempat diketahui berjumlah tujuh orang dengan status masih anak-anak.
Dalam sidang yang dipimpin oleh Hakim Ketua Eny Farida, Senin (2/5/2016), dilangsungkan secara tertutup dengan pengawalan ketat polisi.
KOMPAS.com