TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Salat Subuh berjamaah di masjid merupakan ibadah yang cukup berat dilakukan. Selain rasa kantuk, terkadang ada rasa enggan keluar rumah di pagi buta.

Namun, M Basir (27) warga Tambak Pring Barat 34 Asemrowo Surabaya, Jakfar Sodik (31) warga Dusun Benangkah, Desa Kebakalan Timur Bruneh, Bangkalan, dan Totok Waluyo (36) warga Sepanjang Kecamatan Taman, Sidoarjo, rajin pergi ke masjid saat azan subuh berkumandang.

Hanya, ketiganya bukan menunaikan Salat Subuh, melainkan mencuri motor para jemaah masjid.

Kasatreskrim Polres Sidoarjo, AKP Wahyudin Latif, mengatakan sudah sekitar tiga bulan ini Basir, Jakfar, dan Totok, melakukan aksinya. Belasan motor korban pun sudah digondolnya dengan modus sama.

"Ketiganya mendatangi masjid di hampir seluruh wilayah Sidoarjo. Bukan untuk beribadah, tapi mencuri motor para jemaah," kata Latif saat rilis gelar kasus perkara, Rabu (4/5/2016).

Ketiganya berpura-pura akan salat. Di saat para jemaah konsentrasi beribadah, ketiganya beraksi.

Latif menuturkan ketiganya memakai kunci T untuk menggondol motor korban.

"Mereka juga membawa senjata tajam. Ngakunya belum pernah digunakan, tapi akan kami dalami," sambungnya.

Motor-motor hasil jarahan itu dijual Rp 1.500.000 ke dua penadah, Agus dan Umam, di Madura.

Latif mengungkapkan aksi meresahkan ketiga pelaku ini terhenti setelah polisi berhasil mengidentifikasi motor matic milik salah satu korban, Mubasyir, yang dicuri 10 Januari lalu saat sedang salat Subuh di Masjid Baiturrohman, Desa Sumorame, Candi.

Saat itu, Basir akan membawa motor tersebut ke Madura.

"Setelah berhasil kami ringkus, dari tersangka Basir langsung mengarah ke tersangka lainnya," paparnya.