TRIBUNNEWS.COM, PASER - Sebuah kapal pengangkut rombongan undangan pengantin tenggelam di perairan Muara Selangot, Simpangan Simpananjuk Labuangkalo, Desa Tanjung Aru, Kecamatan Tanjung Aru, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur pada Kamis (5/5/2016) pukul 15.00 Wita. 

Mereka sedianya berangkat dari Desa Lori di Paser menuju Tanjung Harapan dengan menyewa KM Vega, kapal kayu yang sehari-hari digunakan untuk mencari ikan.

Akibat kejadian tersebut, dikabarkan 4 orang meninggal dunia, 4 orang hilang dan 40 orang selamat.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan, ada beberapa penyebab tenggelamnya kapal tersebut.

Berdasarkan laporan Pusdalops BPBD Kalimantan Timur diperkirakan kapal kayu berkapasitas lima ton tersebut kelebihan muatan sehingga tenggelam.

Selain itu juga karena perairan dangkal.

"Kapal kayu dengan kapasitas tersebut umumnya hanya bermuatan 20 orang, namun dinaiki 48 orang termasuk anak-anak," jelasnya, melalui surat elektronik, Jumat (6/5/2016).

Di tengah perjalanan, yaitu 12,5 km dari pantai di perairan Selangot kapal tersebut kandas dan tenggelam.

Penumpang segera menyelamatkan diri dengan alat apa adanya. Tidak adanya manifes menyebabkan jumlah penumpang secara pasti masih berbeda-beda. Pendataan masih dilakukan oleh aparat.

Evakuasi dan pencarian korban masih dilakukan. BPBD Kabupaten Paser bersama Basarnas, TNI, Polri dan instansi terkait melakukan penanganan darurat. Posko tanggap darurat telah didirikan.

Pendataan masih terus dilakukan. Basarnas mengerahkan kapal untuk mencari korban.

Masyarakat dan nelayan sekitar juga ikut membantu melakukan pencarian korban. Evakuasi saat ini difokuskan pada 2 titik.(*)