Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terima Kartu Merah, Gelandang Arema Minta Maaf Bermain Keras

Hendro Siswanto menyesal dan minta maaf karena permainan kasarnya membuat Arema Cronus bermain 10 orang lawa Madura United.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Terima Kartu Merah, Gelandang Arema Minta Maaf Bermain Keras
Surya/Hayu Yudha Prabowo
Hendro Siswanto (atas), gelandang Arema Cronus berebut bola dengan Hendra Ridwan (bawah), gelandang Mitra Kukar dalam laga Surya Citra Media (SCM) Cup di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Minggu (18/1/2015). Arema sukses membekuk Mitra KUkar 5-2. 

Laporan Wartawan Surya, Dyan Rekohadi

TRIBUNNEWS.COM, KLOJEN - Gelandang tengah Arema Cronus, Hendro Siswanto, menyesal dan minta maaf mendapat kartu merah dalam laga melawan Madura United di Gelora Bangkalan, Jumat (6/5/2016).

Melalui pesan terbuka lewat aplikasi percakapan, pemain bernomor 12 itu mengungkapkan latar belakang permainnya yang keras sehingga diganjar kartu kuning kedua dan kartu merah.

"Seumur hidup baru kali ini aku emosi. Tapi aku tetap salah, kena kartu merah. Mohon maaf sebesar-besarnya buat tim. Gara-gara kartu merah, aku merugikan tim. Mohon maaf juga buat Aremania, Aremanita atas tindakanku yang merugikan. Ini jadi pengalaman berharga supaya aku bisa lebih sabar," ujar Hendro melalui aplikasi WhatsApp, Sabtu (7/5/2016).

Hendro mengaku terprovokasi permainan keras pemain Madura Unikted yang membuat hawa pertandingan menjadi tambah panas.

Pemain asal Tuban itu tidak bisa menahan diri setelah merasa pemain lawan dengan sengaja berniat mencederai lututnya.

"Saya melihat pemain lawan masih sebagai teman, karena itu saya berusaha ngerem. Tapi yang saya anggap teman justru melanggar dengan sengaja menyerang lutut saya. Kalau punggung, badan, perut tidak masalah. Ini lutut, kalau kajadian fatal bisa merugikan saya seumur hidup," ungkap dia.

Berita Rekomendasi

Selain suasana pertandingan yang berlangsung dengan tensi tinggi, sikap wasit yang kurang tegas juga dinilai Hendro turut membuatnya terprovokasi.

"ISC ini keras dan kasar, tidak enak untuk dilihat. Lihat banyak teman yang dihajar di lapangan, kaos sampai sobek tidak dianggap pelanggaran. Tidak bisa dibiarkan seperti itu," protes Hendro.

Hendro diganjar kartu merah di menit 75 setelah melanggar Engelberd Sani. Akibatnya, tim Singo Edan harus bermain dengan 10 pemain.

Beruntung hingga pertandingan usai tim Arema bisa mempertahankan gawang untuk tidak kebobolan. Laga di Madura berakhir dengan skor 0-0 dan Arema bisa membawa pulang satu poin.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas