Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Di Siantar, Raskin Dijual Lagi dan Dikasih Makan Ternak

Masih banyak lurah-lurah di Kota Pematangsiantar mempermainkan penyaluran Raskin untuk memperkaya diri sendiri.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Di Siantar, Raskin Dijual Lagi dan Dikasih Makan Ternak
Tribun Jabar/Teuku Muhammad Guci
BARANG BUKTI RASKIN - Beras miskin digelapkan sopir dan kernet yang bertugas mengangkutnya dari gudang Bulog ke kantor kelurahan diamankan di Polrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (11/4/2016). TRIBUN JABAR/TEUKU MUH GUCI S 

TIBUNNEWS.COM, SIANTAR - Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang bekerja di Kota Pematangsiantar dalam rapat Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kota Pematangsiantar memaparkan temuan penyelewengan bantuan beras untuk orang miskin (Raskin) di masyarakat Kota Pematangsiantar.

"Dari hasil pemantauan kami selama ini di Kota Pematangsiantar, Raskin masih banyak yang diselewengkan. Penyelewengan ini kami dapati baik dari penyalurannya dengan tidak tepat, hingga pemanfaatan Raskin tersebut," ujar ujar Ketua Satker TKSK Kota Pematangsiantar, Armasyah Nasution di Ruang Data Pemerintah Kota Pematangsiantar, Kamis (12/5/2016)

Kata Armasyah Nasution, akibat dari ketidak tepatan penyaluran dari Raskin ini, banyak mereka dapati Raskin tersebut kembali diperjual belikan hingga dijadikan sebagai makanan ternak. "Raskin yang kami temui ada yang diperjualbelikan kembali oleh oknum-oknum, dan ada juga yang dijadikan menjadi makanan ternak," sebutnya.

Menurut Armasyah masih banyak lurah-lurah di Kota Pematangsiantar mempermainkan penyaluran Raskin untuk memperkaya diri sendiri.

"Penyelewangan ini sering kali dilakukan oleh lurah-lurah di Kota Pematangsiantar. Mereka memperjualbelikannya. Bahkan saat hendak memberikannya kepada masyarakat miskin, lurah menaikkan harga dari raskin tersebut, padahal itu tidak bisa," ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Pekerja Sosial yang dibentuk oleh Kementerian Sosial menyampaikan bahwa mereka juga berkali-kali menemuka pelanggaran serupa, namun mereka menambahkan bahwa dari hasil pekerjaan mereka, masih banyak masyarakat yang belum sadar akan keadaanya.

"Dari hasil kerja kami, banyak yang miris kami temui, banyangkan ada masih di Kota Pematangsiantar penerima Program Keluarga Harapan (PKH) yang mempergunakan bantuan tersebut untuk minum tuak," ujar Royani, salah seorang pekerja sosial Kota Pematangsiantar.

BERITA REKOMENDASI

"Ceritanya begini, Istri mengambil bantuan PKH, terus si bapak memaksa si ibu memberikan bantuan tersebut untuk beli tuak, tak dikasih, si ibu dihajar hingga babak belur, ini terjadi di Siantar Marihat," ujarnya.

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas