Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Kapolda Riau, Brigjen Pol Supriyanto mengungkapkan, sampai saat ini Brigadir RK personel Dit Pol Air Polda Riau masih dalam pemeriksaan di Malaysia.

Pemulangan Brigadir RK sendiri belum bisa dipastikan.

"Semua dalam proses. Masing-masing melakanakan tugas dan fungsi serta peranannya. Kita  sudah berkoordinasi dengan Polri terkait penanganan kasus tersebut," terang Supriyanto, Jum'at (13/5/2016) siang.

Menurut Kapolda, pihak Malaysia sendiri punya batasan dalam pemeriksaan terhadap Brigadir RK sehingga kemunginan proses pemulangan bisa dilakukan dalam waktu dekat.

"Mereka (Malaysia.red) punya batasan pemeriksaan. Nanti akan diupayakan pemulangan," papar Kapolda.

Berdasarkan informasi yang masuk, Brigadir Riki tengah berpatroli dan menyelidiki dugaan pencurian ikan ilegal oleh kapal-kapal asing yang hendak masuk ke perairan Indonesia di Riau.

Brigadir Riki berpatroli dengan tiga lainnya, namun sesuai koordinat yang disepakati ternyata kapal yang dinaiki Brigadir Riki terbawa arus dan masuk zona wilayah Malaysia karena arus.

"Karena lewat zona itulah kemudian tertangkap," ujar Kapolda.

Ia menambahkan, pihaknya akan memeriksa kapal kecil yang digunakan Brigadir Riki saat patroli hingga akhirnya tertangkap.

Agensi Penguatkekuasaan Maritim Malaysia (APMM) menahan empat WNI karena dianggap melanggar batas wilayah mereka.

Saat itu Brigadir Riki juga ketahuan membawa senjata api.

Ia bersama Cumdi, seorang PHL TNI AL, Syaiful Bahri, warga sipil serta Agusti warga sipil yang diamankan saat berpatroli, Kamis (28/4/2016) lalu.

Polda Riau masih berupaya memulangkan mereka.‎

Berdasar hasil pemeriksan Polisi Diraja Malaysia, Brigadir Riki tidak membawa akta keimigrasian serta akta kepemilikan senjata api saat berada di wilayah perairan Malaysia.

"Kita terus melakukan koordinasi dengan Polri perwakilan Malaysia untuk pemulangannya," imbuh Kapolda Riau.