Kerap Palsukan Surat Tanah, Warga Tuntut Mundur Kepala Desa Gunung Muda
Perwakilan warga berunjukrasa menuntut Syamsul Imran mundur sebagai kepala desa Gunung Muda, Belinyu, Kabupaten Bangka.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Bangka Pos, Nurhayati
TRIBUNNEW.COM, BANGKA - Perwakilan masyarakat Desa Gunung Muda, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka, menuntut Syamsul Imran lengser sebagai kepala desa.
Warga menilai Syamsul terlampau banyak dosa di antaranya memalsukan surat-surat lahan, membuat keputusan menguntungkan diri sendiri, anggota keluarga dan golongan lain, berbuat diskriminatif terhadap masyarakat, menyalahgunakan wewenang dan kewajibannya.
"Kami sudah bosan. Kami diperiksa tiga jam oleh Inspektorat tetapi tidak ada hasilnya. Kades sudah membuat surat derita sang pimpinan untuk apa jadi kades? Apa ada mufakat jahat untuk melindungi Syamsul Imran?" Supriadi berteriak dalam orasinya mewakili warga, Senin (16/5/2016).
Mereka meminta Bupati Bangka, Tarmizi Saat, menemui massa untuk mendengarkan tuntutan mereka. "Jangan bersembunyi di balik fasilitas. Pak Tarmizi jangan jadi pengecut!" teriak warga.
Abdul Rasyid, rekan Supriadi, mengakui warga komit melengserkan Syamsul sebagai kades sejak tujuh hingga delapan bulan lalu.
Menurut dia, Syamsulk sudah mengaku bersalah di depan DPRD sehingga warga menuntutnya untuk diberhentikan sebagai kades.
"Kami menuntut Syamsul Imran diberhentikan. Kalau sudah diberhentikan kami tidak demo lagi disini. Apa ingin terjadi pertumpahan darah di desa kami?" teriak Abdul Rasyid.
"Kami diresahkan oleh Syamsul Imran, kami sayang desa kami. Kami masyarakat Gunung Muda cinta damai. Kami membawa aspirasi masyarakat bukan golongan tertentu," tegas dia.