Dirut RSKIA Astanaanyar Klaim Tak Ada Kelalaian Petugas
Ia menegaskan, hal yang dialami kedua istri pria itu bukan disebabkan kelalaian atau tidak tanggapnya petugas rumah sakit.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Direktur Utama Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Astanaanyar, Nina Manarosana akhirnya angkat bicara soal kasus yang dialami istri Asep Irfan Rahman Gojali (39) dan Ari Tresna (45).
Ia menegaskan, hal yang dialami kedua istri pria itu bukan disebabkan kelalaian atau tidak tanggapnya petugas rumah sakit.
"Jadi pasien datang kesini memang kami sudah layani sesuai standar," kata Nina ketika ditemui di RSKIA Astanaanyar, Jalan Astanaanyar, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Kamis (19/5/2016).
Soal istri Asep, yakni Yuli Supriati, kata Nina, memang dirujuk ke RSKIA lantaran kliniknya yakin dengan kesiapan tenaga medisnya.
Pihaknya pun memiliki standar prosedur terhadap pasien yang akan menjalani operasi.
"Pasien saat masuk sampai dibuka operasinya 30 menit itu sudah terpenuhi. Jadi karena alasan itu lah dibawa ke sini," kata Nina.
Terkait penyebab komanya Yuli, Nina enggan mengutarakannya lantaran hal tersebut merupakan rahasia pasien. Namun ia membenarkan jika Yuli mengalami koma setelah menjalani operasi.
"Tapi tidak berapa lama, karena saya lihat sendiri langsung sadar. Kan itu biasa orang melahirkan pengaruh anastesi," kata Nina.
Terkait dengan kematian bayi anak dari Ari Tresna, Nina membantah, pihaknya tak melakukan penanganan secara maksimal.
Pihaknya telah memberikan pelayanan yang maksimal terhadap istri dan bayi yang dilahirkan.
"Ada CCTV yang membuktikan apa yg disampaikan mereka itu tidak benar," kata Nina.
Nina pun mengaku telah memberikan penjelasan kepada Asep dan Ari mengenai peristiwa yang mereka alami. Ia pun tak mempersoalkan soal pernyataan Asep dan Ari di media massa.
"Kami punya catatan, punya CCTV, punya bukti-bukti rekam medis yang dicatat. Orang boleh berkata apa saja menurut versi dia, karena kan mereka bukan orang kesehatan. Jadi bisa saja kesalah pahaman pengertian," kata Nina. (*)