Unjuk Rasa KAMMI Bawa Delapan Manifesto Reformasi
Puluhan massa aksi dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Pekanbaru berujuk rasa ke Kantor Gubernur Riau.
Penulis: Budi Rahmat
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Puluhan massa aksi dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Pekanbaru berujuk rasa ke Kantor Gubernur Riau, Jumat (20/5/2016).
Dalam orasinya mahasiswa membawa delapan poin yang dirangkum dalam manifesto reformasi.
Beberapa poin tersebut, KAMMI menolak politik oligarki, kartel kekuasaan, segala bentuk persekongkolan politik yang merusak tatanan demokrasi Indonesia.
KAMMI juga menyuarakan penolakan ekonomi kapitalistik yang hanya berfokus pada pertumbuhan tanpa mewujudkan pemerataan dan keadilan ekonomi.
"KAMMI juga mendesak usut tuntas kejahatan korporasi dan perseorangan yang merugikan kepentingan ekonomi nasional," kata Koordinator Aksi, Hendro.
KAMMI meminta bangun solidaritas dan konsolidasi nasional dalam meluruskan jalan reformasi demi mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia.
Selain berorasi, massa mahasiswa juga membaca puisi terkait dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional.
Massa juga tampak membentang spanduk berisi tulisan "18 Tahun Reformasi, Indonesia Darurat Moral, Jokowi Gagal Total".