Kementerian Sosial Janji Bari Santunan Korban Awan Panas Sinabung
Kementerian Sosial Indonesia berjanji memberikan santunan kepada seluruh ahli waris korban awan panas Gunung Sinabung
Penulis: Jefri Susetio
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Medan/Jefri Susetio
TRIBUNBNEWS.COM, MEDAN - Kementerian Sosial Indonesia berjanji memberikan santunan kepada seluruh ahli waris korban awan panas Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara.
Bupati Kabupaten Tanah Karo, Terkelin Brahmana mengatakan Pemerintah Kabupaten Tanah Karo sudah berkoordinasi dengan Kementerian Sosial.
Dalam komunikasi itu, telah disepakati bantuan untuk keluarga korban erupsi Gunung Sinabung.
"Tadi kami sudah berkomunikasi dengan Kementerian Sosial. Jadi mereka (Kemensos) akan memberikan uang santunan Rp 15 juta kepada ahli waris korban awan panas Gunung Sinabung," katanya di Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe, Minggu (22/5/2016).
Selain itu, kata dia, Pemerintah Kabupaten Tanah Karo juga memberikan batuan sebesar Rp 2,5 juta kepada masing-masing keluarga korban awan panas Gunung Sinabung.
"Nanti kami verifikasi dulu para ahli waris yang berhak mendapatkan bantuan itu. Yang pasti ada bantuan dari kami. Kalau pemerintah daerah memberikan bantuan Rp 2,5 juta. Nanti bila perlu Ibu Menteri datang langsung ke sini. Harapan kami gitu," ujarnya.
Ia menyampaikan, turut berduka cita ada tujuh warga Desa Gamber, Kecamatan Simpang Empat yang terkena awan panas Gunung Sinabung, Sabtu (21/5/2016) sore.
Ia berharap dua warga yang sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Pusat Adam Malik, Medan segera pulih.
"Ada tujuh jenazah dan dua warga sedang mendapatkan perawatan intensif. Mudah-mudahan segera pulih. Bagi keluarga hendaknya tabah dalam menghadapi cobaan ini," katanya.
Dia menuturkan, warga yang sebelumnya tinggal di zona merah harus menjauhi daerah itu.
Artinya, warga jangan beraktivitas seperti bercocok tanam pada kawasan yang sudah dilarang.
"Warga harus menjauhi daerah berbahaya. Selama ini, memang banyak warga yang tidak kembali ke kawasan zona merah."
"Tapi, masih ada satu atau dua warga tetap masuk zona merah. Harus disadari itu berbahaya," ujarnya. (tio/tribun-medan.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.