Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Ratusan Anak di Lamongan Terserang Virus Flu Singapura

Ratusan anak sempat mendapat perawatan dari tim dokter akibat terjangkit virus flu Singapura.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Ratusan Anak di Lamongan Terserang Virus Flu Singapura
Surya
KASIHAN - Tangan balita yang terkena flu Singapura, muncul bintik-bintik. 

TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Dalam satu bulan terakhir, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, tengah dilanda penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau yang biasa dikenal dengan sebutan flu Singapura.

Meski penyakit ini dinilai oleh tim medis tidak berbahaya, lantaran mudah diobati tanpa harus menggunakan anti-virus atau vaksin khusus.

Namun keberadaannya tetap harus cukup mendapat perhatian dari kalangan orang tua.

"Pergantian musim seperti saat ini, memang cukup rentan dalam memicu mewabahnya virus flu Singapura. Itu pula yang terjadi di Kabupaten Lamongan dalam sebulan terakhir," ungkap salah satu dokter anak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soegiri Lamongan, Ati Kustianti SpA, Senin (23/5/2016).

Dari pantauan di RSUD Dr Soegiri, ratusan anak sempat mendapat perawatan dari tim dokter akibat terjangkit virus tersebut.

Meski kebanyakan dari pasien hanya melakoni rawat jalan, lantaran virus banyak menyerang anak­anak di bawah usia 10 tahun ini langsung bisa diobati.

"Tanda-tanda munculnya penyakit ini adalah, bercak bernanah bening di area tangan, kaki, dan mulut. Munculnya bercak berair itu hampir sama dengan cacar air. Hanya bedanya, kalau cacar air seluruh tubuh, tapi flu Singapura hanya ada di bagian tertentu. Dan, flu Singapura tidak berbahaya seperti cacar," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Ati juga mengaku dalam sehari bisa menangani tiga hingga empat anak yang terserang virus flu Singapura. Pada umumnya, para penderita penyakit flu Singapura yang ditanganinya tidak sampai memerlukan rawat inap.

"Bercak di area tangan, kaki, dan mulut yang diderita anak, biasanya diawali dengan panas dan flu. Namun gejala antar-individu berbeda­beda. Ada yang disertai panas tinggi dulu, namun beberapa hanya sekadar panas ringan," papar Ati.

Namun sebaliknya, jika bercak menyerang pada bagian dalam hingga penderita tidak bisa makan, barulah tim medis menyarankan kepada penderita untuk melakukan proses penyembuhan dengan rawat inap.

Saat ini, ada pula beberapa pasien flu Singapura yang tengah menjalani rawat inap.

"Virus flu Singapura ini mudah menular, baik melalui media udara ke saluran nafas maupun dari kulit ke kulit. Karenanya, kami menyarankan kepada orangtua untuk lebih berhati-hati dalam mengawasi putra dan putrinya," kata Ati. (Kompas.com/Hamzah Arfah)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas