Brigadir Agus dan Brigadir Idris Nekat Tabrak Maling Motor
Anggota Satuan Sabhara Polrestabes Semarang saat ini sedang "semangat semangatnya" menjalankan tugasnya sebagai polisi.
Penulis: Muh Radlis
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG- Anggota Satuan Sabhara Polrestabes Semarang saat ini sedang "semangat semangatnya" menjalankan tugasnya sebagai polisi.
Setelah seorang anggota Sabhara Polrestabes Semarang bernama Bripka Aris Sutriyanto berhasil menangkap begal di tanjakan Gombel beberapa waktu lalu, semangat anggota Sabhara lainnya juga tak mau kalah.
Mereka terdorong untuk melakukan tindakan tindakan antisipasi kejahatan layaknya yang dilakukan oleh Bripka Aris Sutriyanto.
Baru baru ini, tepatnya Selasa (24/5/2016) dini hari, empat orang anggota Sabhara Polrestabes Semarang menangkap seorang pelaku penipuan yang menyasar penumpang bus luar kota yang tiba di terminal Terboyo Kota Semarang lewat tengah malam.
Keempat anggota polisi itu bernama Brigadir M Idris, Bripka Hadi Sunaryo, Aipda Evtanto dan Brigadir Agus Setiawan.
Keempat anggota unit Patmor (Patroli Motor) pos Simpanglima itu menangkap pelaku bernama Agus Sulaiman (37) warga Ungaran, Kabupaten Semarang.
Tindakan itu diambil keempat anggota polisi yang biasanya berpatroli itu setelah sebulan terakhir pos Patmor Simpanglima didatangi tiga orang korban penipuan yang barang bawaannya dibawa lari oleh pelaku.
Modus yang dilakukan pelaku yakni berpura pura memberikan tumpangan kepada korban yang baru tiba di terminal Terboyo dari luar kota pada malam hari.
Setelah itu, pelaku membawa korban ke Simpanglima lalu diminta turun dari motor. Setelah itu pelaku pergi meninggalkan korban dan membawa barang bawaan korban.
"Kalau sudah lewat pukul 21.00 angkutan umum sudah tidak ada, dia menyasar perempuan yang tiba dari luar kota malam hari," kata Kasat Sabhara Polrestabes Semarang, AKBP Ronny Tri kepada Tribun Jateng, Kamis (26/5/2016).
Mendapat tiga laporan modus kejahatan serupa dalam waktu satu bulan terakhir, keempat anggota Sabhara itu pun berinisiatif melakukan pelacakan. Tentunya atas seizin pimpinannya, Kasat Sabhara.
"Memang setelah ada anggota kami, Bripka Aris menangkap begal di Gombel, saya tekankan ke anggota bahwa Sabhara itu tidak hanya patroli dan pengamanan saja."
"Tapi harus ada upaya upaya lainnya untuk mengantisipasi dan menindak kejahatan yang sudah meresahkan warga," kata Ronny.
Instruksi dari pimpinan itulah yang memecut semangat keempat anggota Sabhara itu.
Keempatnya langsung melakukan penyebaran informasi sesuai ciri ciri pelaku beserta motor yang digunakan.
"Ciri ciri pelaku dan motornya sama. Ada korban yang hafal plat nomornya," kata anggota Sabhara, Bripka Hadi.
Seluruh tukang parkir di sekitar terminal Terboyo dibreafing dan dibekali informasi pelaku.
Hingga akhirnya tukang parkir di depan RS Islam Sultan Agung memberikan informasi sesuai dengan ciri ciri pelaku masuk ke dalam basemen parkir RS Islam Sultan Agung.
Tanpa tunggu lama, keempat anggota Sabhara itu pun bergerak ke lokasi.
Brigadir Agus dan Brigadir Idris berpakaian preman sedangkan Aipda Evtanto dan Bripkda Hadi berpakaian dinas.
Dua anggota berpakaian preman membuntuti gerak gerik pelaku sedangkan dua anggota berpakaian dinas memantau dari kejauhan.
Hingga akhirnya pelaku mendapatkan korban bernama Nita Putri Arisca (18) yang saat itu baru tiba dari daerah asalnya di Desa Sambian, Kabupaten Rembang.
"Kami buntuti, pelaku mendatangi korban yang menunggu angkutan di depan terminal Terboyo," kata Brigadir Agus.
Anggota Sabhara yang membuntuti saat itu tak langsung menangkap pelaku.
Mereka membiarkan pelaku beraksi membonceng korban hingga ke arah patung kuda Tembalang.
Di lokasi ini, pelaku meminta korban turun dari motor lantaran tak menggunakan helm, pos polisi yang sudah tak berpenghuni dijadikan alasan.
"Korban disuruh turun, katanya nanti ditilang di pos polisi karena tidak menggunakan helm. Padahal pos itu sudah tidak ada anggota polisi yang jaga karena sudah malam," katanya.
Korban turun dari motor, pelaku langsung tancap gas ke arah kampus Undip Tembalang.
Anggota Sabhara berpakaian preman pun mengejar pelaku, sedangkan dua orang berpakaian dinas mendatangi korban dan menjelaskan dia telah menjadi korban kejahatan.
"Saya langsung kejar pelaku yang lari ke arah Undip. Saat saya berusaha hentikan, tidak mau berhenti malah semakin banter."
"Mau belok masuk ke gang, dari pada pelakunya lari saya tabrakan saja motor saya ke motor pelaku," ujar Brigadir Idris.
Polisi dan pelaku pun terjungkal, meski terjungkal namun Idris masih bisa menangkap pelaku sebelum berdiri dan melarikan diri.
Pelaku dan korban pun dibawa ke Polsek Semarang Tengah, sesuai tiga laporan sebelumnya.
Saat dilakukan pemeriksaan, ternyata benar Agus lah pelakunya. Tak hanya itu, rupanya Agus sudah melakukan kejahatan serupa sebanyak enam kali.
"Baru enam kali pak, sengaja cari korban dari desa karena belum tahu apa apa, masih lugu masalah kota," kata Agus.
"Kami serahkan ke Polsek Semarang Tengah karena ada tiga laporan di sana. Memang saya tekankan ke anggota saya, jangan berdiam diri hanya sekedar patroli dan pengamanan, lakukan yang lebih dan lebih," kata AKBP Ronny.