Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Harga Daging Sapi di Bulungan Tembus Rp 140 Ribu Per Kilogram

Alih-alih akan turun sesuai permintaan Presiden Joko Widodo, justru harga daging sapi terus melejit di Bulungan.

Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Harga Daging Sapi di Bulungan Tembus Rp 140 Ribu Per Kilogram
TRIBUN KALTIM/MUHAMMAD ARFAN
Afdaliah, salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Induk Bulungan. Foro diambil Minggu (29/5/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG SELOR  – Alih-alih akan turun sesuai permintaan Presiden Joko Widodo, justru harga daging sapi terus melejit di Bulungan.

Seperti pantauan Tribun Kaltim di Pasar Induk Bulungan, Minggu (29/5/2016), harga komoditas hewani itu bahkan sudah tembus Rp 140 ribu per kilogramnya.

Penuturan Afdaliah, salah seorang pedagang daging sapi, kenaikan harga sudah terjadi sejak sepekan yang lalu.

Sempat dibanderol seharga Rp 135 ribu per kilogram, kini sudah menyentuh Rp 140 ribu per kilogram.

“Kecenderungannya memang seperti ini. Kan mau masuk Ramadan. Dari pemotongan juga sudah naik,” katanya.

Permintaan Presiden Joko Widodo yang menginginkan harga daging sapi dibanderol Rp 80 ribu per kilogram tak masalah menurut Afdaliah.

Namun dengan catatan, pemerintah siap pula memberi subsidi.  Tak hanya itu, pemerintah pun dituntut menyiapkan pasokan sapi atau daging demi memenuhi permintaan daging di tingkat konsumen di Bulungan.  

BERITA REKOMENDASI

“Kami tidak masalah. Justeru jika harganya murah modal juga semakin kecil. Dan daging sapi akan cepat laku. Permasalahannya, siapkan pemerintah memberikan subsidi harga daging sapi. Kalau tidak ada subsidi, akan percuma saja,” ujarnya.

Berdasarkan pengalaman tahun lalu, permintaan daging sapi oleh konsumen akan terus meningkat selama Ramadhan. Puncaknya akan terjadi beberapa hari menjelang hari raya Idul Fitri.

Permintaan yang terus meningkat, menjadi pemicu tingginya harga. Harga daging sapi saat menjelang lebaran nanti ditaksir bisa mencapai Rp 150 riibu.

“Kalaupun harganya tinggi, konsumen tetap beli karena kebutuhan untuk lebaran. Jika memang harganya bisa diturunkan pemerintah tentu lebih bagus, asalkan itu tadi, mesti ada subsisi. Kenapa tidak kami turunkan,” sebutnya. (tribun kaltim/wil)

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas