Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Warga Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung, menolak dengan keras keberadaan berandalan bermotor.

Penolakan itu dituangkan dalam deklarasi yang digelar di Markas Polsek Arcamanik, Jalan Cisaranten kulon, Kelurahan Cisaranten kulon, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung, Kamis (9/6/2016).

Deklarasi itu digelar di lapangan belakang Markas Polsek Arcamanik. Sebanyak 150 warga Kecamatan Arcamanik hadir dalam kegiatan tersebut. Mereka berkomitmen menjaga keamanan dan ketertiban selama Ramadan.

"Tidak ada tempat untuk pelaku kejahatan dan kegiatan yang meresahkan sekaligus menjurus kejahatan jalanan yang didahului minuman keras," kata Kapolsek Arcamanik, Kompol Asep Saepudin, kepada wartawan.

Diakui Asep, wilayahnya rawan dan berpotensi terjadi kejahatan jalanan dan pencurian. Hal itu menyusul banyak perumahan dan banyak jalan pintas di Kecamatan Arcamanik sehingga menjadi sasaran pelaku kejahatan.

"Wilayah ini ini sasaran pencurian dan jambret. Makanya kami optimalkan peran masyarakat untuk mengamankan wilayahnya. Beberapa kali masyarakat juga menangkap pelaku," ujar Asep.

Asep menyebut, unsur muspika pun menyiapkan apresiasi kepada warga yang berhasil menangkap pelaku kejahatan. Hal itu untuk meningkatkan geliat masyarakat menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungannya.

"Mereka kami beri reward berupa piagam dan uang kadedeh kalau berhasil menangkap pelaku, termasuk juga siskamling yang aktif. Hal ini dilakukan untuk menghargai upaya mereka menjaga keamanan di wilayahnya," kata Asep. (cis)