Tanggul Teluk Penyu Jebol, Pesisir Cilacap Terendam, 1.000 Warga Mengungsi
Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cilacap, Hadiman menginformasikan jebolnya tanggul di Teluk Penyu, Rabu (8/6/2016) pagi.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG- Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cilacap, Hadiman menginformasikan jebolnya tanggul di Teluk Penyu, Rabu (8/6/2016) pagi.
Akibatnya, beberapa kawasan RW 08 RT 01,02,03,04,06, Kelurahan Tegal Kamulyan, Cilacap Selatan, terendam air laut lebih dari 60 sentimeter.
"Kejadian sekira pukul 10.00 WIB pagi tadi," terang Hadiman saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon dari Ungaran.
Berdasar data yang dihimpun Hadiman, ada 232 rumah terendam. Sebanyak 941 jiwa pun turut mengungsi di sejumlah titik pengungsian.
Di antaranya, di balai RT 04 dan gedung Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cilacap.
"Langkah tanggap darurat yang sudah diupayakan dinas terkait meliputi kerjabakti membendung air menggunakan kandi diisi pasir," terangnya.
Terpisah, Prakirawan Stasiun Meteorologi Cilacap Feriharti Nugrohowati melaporkan adanya peringatan dini gelombang tinggi di wilayah pelayanannya, Rabu (8//2016).
Dalam laporan itu, ditulis Feriharti, tinggi gelombang 4,0-6,0 meter berpeluang terjadi di perairan selatan Cilacap, Kebumen, Purworejo, Yogyakarta, dan Samudera Hindia selatan Cilacap, Kebumen, Purworejo, Yogyakarta.
Peringatan cuaca itu berlaku mulai tanggal Rabu (8/6/2016) pukul 19.00 hingga Kamis (9/6/2016) pukul 07.00 WIB. (*)