Pasien Telantar di Koridor RSUZA Banda Aceh
Sugiarto (58), pasien asal Gampong Cot Seumantok, Kecamatan Babah Rot, sudah tiga hari telantar di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh.
Penulis: Muhammad Nasir
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Muhammad Nasir
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Sugiarto (58), pasien asal Gampong Cot Seumantok, Kecamatan Babah Rot, Aceh Barat Daya (Abdya) sudah tiga hari telantar di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh, akibat kamar inap di ruang bedah sudah penuh.
Sehingga pasien yang terbaring di atas tempat tidur dorong itu dibiarkan di bawah tangga rumah sakit.
Pantauan Serambi (Tribunnews.com Network), Minggu (12/6/2016), Sugiarto yang tidak bisa duduk dan berdiri itu, hanya terbaring di atas ranjang yang berada di koridor rumah sakit, tepatnya di bawah tangga.
Sesekali ia mengerang menahan sakit yang dideritanya, pria yang bekerja sebagai buruh perkebunan kelapa sawit ini hanya ditemani istrinya, Darti (55).
Kondisi itu menarik perhatian sejumlah pengunjung rumah sakit.
Darti mengatakan, sejak dua bulan lalu Sugiarto tidak bisa berjalan lagi karena pen yang dipasang di selangkangan suaminya sejak enam tahun lalu bermasalah.
Sehingga ia dirawat di Rumah Sakit Tengku Peukan Blang Pidie, namun karena keterbatasan alat medis, Kamis, (9/6/2016) Sugiarto dirujuk ke RSUZA.
Dari IGD RSUZA, Sugiarto dibawa ke ruang bedah, namun kamar rawat inap di ruang bedah sudah penuh diisi pasien.
Segala berkas berobat pun sudah diserahkan kepada pihak rumah sakit oleh Darti.
Namun oleh petugas ruangan, Sugiarto diminta kembali pulang lagi ke Blang Pidie dan kembali pada Senin (13/6/2016). Ia sempat meminta agar kembali ke IGD, namun tidak dikabulkan.
"Saya sempat minta kamar apa saja boleh untuk sementara, jangan diluar seperti ini karena sangat dingin saat malam. Kemarin sempat ada dokter yang mau usahakan agar kembali lagi ke IGD, namun katanya ditolak," ujar Darti.
Menurut Darti, alasan mereka tetap bertahan di rumah sakit walaupun hanya di bawah tangga, karena suaminya tidak bisa duduk.
Sehingga tidak memungkinkan baginya pulang dengan angkutan umum. Walaupun sudah tiga hari di rumah sakit, pasien itu belum mendapat penanganan. Padahal sejumlah pasien yang lain yang baru masuk terus mendapat ruangan inap.
Humas RSUZA, Rahmadi yang dihubungi Serambi kemarin mengatakan, dalam prosedurnya jika kamar tempat seharusnya pasien dirawat penuh, maka pasien yang bersangkutan dapat dialihkan ke ruangan lain untuk sementara.
"Saya belum mendapatkan konfirmasi dengan petugas yang menangani pasien itu, namun akan coba dibicarakan agar dapat diketahui kenapa tidak bisa ditampung serta solusinya nanti," ujarnya.