Kasdam I Bukit Barisan Tips Membedakan Daging Ilegal di Pasaran
Jika kondisi daging sudah terlalu pucat, tekstur tidak bagus, tentu daging yang beredar patut dicurigai.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kepala Staf Kodam I Bukit Barisan, Brigjen TNI Widagdo H Sukoco, memberikan tips kepada masyarakat bagaimana membedakan daging ilegal yang beredar di pasaran.
Jendral bintang satu ini juga mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati saat membeli daging selama Ramadan dan jelang Lebaran Idul Fitri.
"Perlu diperhatikan tentunya kondisi fisik dari daging yang dijual. Jika kondisinya sudah terlalu pucat, teksturnya juga tidak bagus, tentu daging yang beredar patut dicurigai," kata Widagdo, Selasa (14/6/2016).
Ia menjelaskan, daging ilegal biasanya disimpan dalam waktu yang lama di dalam lemari pendingin. Sehingga, bentuknya lebih kaku dari daging segar lainnya.
"Selain kondisi fisik dan tekstur daging, masyarakat juga jangan gampang tergiur dengan harga yang murah. Seharusnya, bila ada penjual daging menawarkan harga murah di bawah standar pasar patut dipertanyakan," imbuh dia.
Momen Ramadan dan jelang Idul Fitri banyak dimanfaatkan oknum-oknum tertentu memainakn penjualan daging sapi. Apalagi saat ini harga daging menjadi polemik di tengah masyarakat.
"Saya juga mengimbau masyarakat lebih hati-hati. Telitilah sebelum membeli daging di pasaran," sambung Widagdo.
Kemarin, terungkap istri prajurit TNI, Kopka TS, terlibat penimbunan daging sapi beku ilegal asal India. V, istri Kopka TS, menyimpan daging sapi tersebut di rumah dinas TNI. Selengkapnya baca di sini: 8 Ton Daging Sapi Ilegal di Rumah Prajurit TNI Terbongkar.