Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hindari Tagihan Kredit Mobil, Warga Pekanbaru Buat Laporan Curas Palsu

Dari laporannya, ia menceritakan tengah mengemudikan mobil Avanza BM 1799 QM dari arah Suram-Kabupaten Kampar menuju Kota Pekanbaru.

Penulis: Budi Rahmat
Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Hindari Tagihan Kredit Mobil, Warga Pekanbaru Buat Laporan Curas Palsu
net

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Andri Mustafa (25) warga Pekanbaru harus berurusan dengan kepolisian setelah berupaya memanipulasi peristiwa perampokan dengan kekerasan yang dialaminya.

Kepada polisi, warga Jalan Pahlawan Kerja, Kelurahan Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai ini mengaku menjadi korban perampokan di Jalan Lintas Petapahan-Pantai Cermin, Desa Petapahan, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar pada 31 Januari 2016 silam.

Dari laporannya, ia menceritakan tengah mengemudikan mobil Avanza BM 1799 QM dari arah Suram-Kabupaten Kampar menuju Kota Pekanbaru.

Ditengah perjalanan datang pelaku memeptnya kemudian menodongkan senjata api.

Mustafa mengaku diikat kemudian dibuang di pinggir jalan.

Mobil serta handphone miliknya dibawa kabur pelaku.

Berita Rekomendasi

Dari laporan tersebut, Polisi kemudian melakukan penyelidikan.

Bersusah payah polisi mengungkap, ternyata itu peristiwa tersebut hanyalah rekayasa Mustafa.

Tagihan Kredit Mobil
Ya, Mustafa yang awalnya melapor menjadi korban perampokan, justru berbalik enjadi tersangka laporan palsu.

Setelah diusut, ternyata ia nekat merancang drama perampokan itu untuk menghindar dari tagihan kredit mobil.

Mobilnya sendiri memang dibawa kabur, namun bukan perampok melainkan orang yang merental mobilnya (penggelapan).

Kapolres Kampar, AKBP Edy Sumardi menyebutan, terungkapnya laporan palsu tersebut berkat usaha keras personelnya.
Paska laporan, polisi melakukan penyelidikan mencari keberadaan pelaku.

Karena korban mengaku handphonenya juga dibawa pelaku, maka polisi pun melacaknya.

Usaha itu membuahkan hasil.

Handphone pelapor ternyata masih ditangannya.

Hanya nomorny sakja yang sengaja ditukar untuk meyakinkan bahwa handphone tersebut sudah berada ditangan orang lain.

"Kita mengintrogasi pelapor. Pelapor mengakui bahwa perampokn yang dialaminya hanyalah rekayasa saja. Itu dilakukan berharap dapat asuransi dan terhindar dari tagihan kredit mobil," ujar Edy, Rabu (15/6/2016).

Kasus itu sendiri masih dalam pengembangan.

pelapor mengaku merencanakannya berdua dengan abangnya.

"Kita masih lakukan pemeriksaan," pungkas Edy. (*)

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas