Susi Air Batal Terbang Perdana ke Long Layu, Penumpang Tertahan di Nunukan
Maskapai penerbangan Susi Air, batal melakukan penerbangan perdana subsidi ongkos angkut rute ibu kota Kabupaten Nunukan-Long Layu.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Maskapai penerbangan Susi Air, Kamis (16/6/2016) batal melakukan penerbangan perdana subsidi ongkos angkut (SOA) rute ibu kota Kabupaten Nunukan-Long Layu, Kecamatan Krayan Selatan tahun anggaran 2016.
Kepala Bidang Perhubungan Udara pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nunukan, Sugianto Albert mengatakan, akibat pembatalan itu, penumpang yang sudah membeli tiket harus tertahan di Pulau Nunukan.
"Sudah full. Penumpang sudah membeli tiket," ujarnya.
Albert yang mengaku mendapatkan konfirmasi pembatalan dari pihak maskapai, Rabu (15/6/2016) terpaksa harus menghubungi kembali satu persatu para penumpang.
"Sudah kemarin malam saya konfirmasi mereka. Pihak Susi Air juga sudah menghubungi mereka memastikan pembatalan itu," ujarnya.
Melalui SOA ini, setiap penumpang hanya dikenakan tarif sekitar Rp 400.000. Sementara jika harus terbang dengan pesawat reguler, penumpang dikenakan tarif sekitar Rp 1.600.000 sampai Rp 1.800.000.
Albert mengatakan, pihak maskapai menyediakan enam hingga tujuh kursi setiap penerbangan.
"Kalau pilotnya satu, berarti tujuh penumpang. Kalau ditemani co pilot, penumpangnya enam," katanya.
Para penumpang yang batal terbang memahami kondisi yang dihadapi pihak Susi Air.
"Kebetulan salah satu penumpangnya itu Bapak Plt Camat Krayan Tengah," ujarnya.
Pihak maskapai membatalkan rencana penerbangan perdana pada Kamis ini karena sedang melakukan maintenance.
"Mereka membatalkan karena pada sayap kiri ada kerusakan," katanya.
Saat ini pesawat sedang berada di Kabupaten Malinau, menunggu tim teknis datang dari Padang, Sumatera Barat.