Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wali Kota Padang Berlakukan Tanggap Darurat Banjir Hingga 24 Juni

Pada Jumat (17/6/2016) telah diadakan rapat koordinasi Tim BNPB, BPBD Prov.Sumbar, BPBD Kota Padang, Dinas Sosial dan relawan.

Penulis: Wahid Nurdin
zoom-in Wali Kota Padang Berlakukan Tanggap Darurat Banjir Hingga 24 Juni
Ist/BPBD SUMATERA BARAT
Ratusan orang dievakuasi saat banjir melanda tujuh kecamatan di Kota Padang, Sumatera Barat. 

TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Sebanyak 740 personil dari tim gabungan dari BPBD, Lantamal, Kodim 0312, Polri, Basarnas, Tagana, PMI, TRC Semen Padang, KSB, Pramuka Peduli dan unsur kebencanaan lainnya terlibat dalam penanganan darurat banjir yang melanda Kota Padang, Pariaman dan Agam.

Guna memudahkan penanganan darurat, maka Wali Kota Padang telah memberlakukan masa tanggap darurat tanggal 17 - 24 Juni 2016.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan, Tim Reaksi Cepat BNPB telah berada di Kota Padang dan menyerahkan bantuan dana siap pakai.

"Rp 200 juta untuk BPBD Provinsi Sumatera Barat dan Rp 300 juta untuk BPBD Kota Padang," sebutnya melalui surat elektronik kepada Tribunnews.com, Jumat (17/6/2016).

Bantuan dana siap pakai tersebut digunakan untuk operasional penanganan darurat bencana.

Pada Jumat (17/6/2016) telah diadakan rapat koordinasi Tim BNPB, BPBD Prov.Sumbar, BPBD Kota Padang, Dinas Sosial dan relawan.

Distribusi pembagian paket makan buka puasa dan sahur bagi warga terdampak dilakukan. Untuk mendukung distribusi makanan siap saji tersebut maka didirikan dapur umum lapangan.

Berita Rekomendasi

Meskipun banjir telah surut, masyarakat dihimbau untuk tetap waspada.

BMKG memperkirakan selama tiga hari ke depan (17-20 Juni 2016), curah hujan lebat berpotensi di wilayah Sumatera.

Masih menghangatnya suhu muka laut di atas normal perairan Indonesia barat, masuknya aliran massa udara basah dari Samudera Hindia di maritim kontinen Indonesia, dan lemahnya aliran masa udara dingin Autralia di wilayah Indonesia, diperkirakan memberikan kontribusi pada peningkatan curah hujan.

Selain itu dengan adanya daerah perlambatan, pertemuan dan belokan angin di wilayah Sumatera dan Kalimantan mengakibatkan kondisi atmosfer menjadi tidak stabil sehingga meningkatkan potensi petir dan angin kencang.

Dengan kondisi potensi hujan lebat tersebut maka banjir, longsor, dan puting beliung dapat berpotensi terjadi di beberapa daerah.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas