Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapolda Kalbar: Jangan Ragu Tembak Pengedar Narkoba

Kapolda Kalbar, Brigjen Musyafak, memerintahkan anggotanya tak ragu menembak penyelundup narkoba.

Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Y Gustaman
zoom-in Kapolda Kalbar: Jangan Ragu Tembak Pengedar Narkoba
Tribun Pontianak/Tito Ramadhani
Polda Kalimantan Barat merilis dua tersangka penyelundup 6,46 kilogram sabu dan 39.730 butir happy five, Rabu (29/6/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kapolda Kalbar, Brigjen Musyafak, mengatakan tangkapan 6,46 kilogram sabu dan 39.730 butir happy five terbesar selama Ramadan.

Polisi menangkap pelaku dan barang bukti di Desa Sebunga, Kabupaten Sambas, Senin (27/6/2016) sekitar pukul 08.30 WIB.

"Saya kira selama puasa ini termasuk hasil pengungkapakn yang besar. Beberapa bulan lalu, 17 kilogram juga sudah dirilis oleh Kapolda lama," ujar Musyafak, Rabu (29/6/2016).

Dalam ekspose perkara dua tersangka yakni Ruston Nawawi alias Ujang (36) dan Deni Nurdiansyah alias Denny (32) dihadirkan. Penyidik akan menggali keterangan kedua tersangka untuk mengungkap jaringan penyelundup narkoba lainnya.

"Masih kami kembangkan, karena mereka akan mengirim ke Pontianak. Mudah-mudahan ini nanti bisa dikembangkan terhadap jaringannya," kata Musyafak.

Ia memerintahkan Direktur Resnarkoba Polda Kalbar serta Polres Sambas, Polres Bengkayang, Polres Sanggau, Polres Sintang dan Polres Kapuas Hulu yang berbatasan dengan Malaysia untuk bertindak lebih waspada.

Berita Rekomendasi

"Lima polres ini memang sudah saya berikan peringatan, ultimatum. Sejak saya masuk ke Polda Kalbar, sekitar tanggal 2 Juni saya berikan arahan kepada para kapolres, perbatasan ini menjadi atensi Presiden, Kapolri dan juga nasional," ungkap dia.

Musyafak telah menyampaikan kepada Gubernur Kalbar, Bea Cukai Kalbar dan Pangdam XII/ Tanjungpura, perbatasan perlu mendapat penjagaan ketat.

"Pada saat Hari Anti Narkoba Internasional yang diperingati di Jakarta, Presiden mendukung, bahkan memerintahkan jajaran Polsek, khusus untuk pelaku narkoba bila perlu ditembak," kata Musyafak.

Menindaklanjuti perintah Presiden Jokowi, Musyafak telah memerintahkan anggotanya tidak perlu ragu memberikan tindakan tegas kepada penyelundup narkoba.

"Kalau nanti jaringan ini nanti akan berkembang, mereka nanti kabur. Di Jajaran Direktorat Res Narkoba saya perintahkan, nggak perlu dilumpuhkan, tembak mati pun juga tidak apa-apa," tegasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas