TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Warga perumahan Taman Pinang Indah kesal kebandelan PKL yang nekat berjualan di sepanjang jalan perumahan itu.

"Babahno wis, cik gak iso liwat pisan," ujar seorang warga yang menempatkan batang
beton berukuran 20 x 20 cm sepanjang 4 meteran di tengah jalan, Rabu (29/06/2016) malam.

Puncak kekesalan itu mereka tumpahkan dengan menaruh beberapa tonggak beton di tengah jalan di kedua jalur, baik dari arah Jalan Pahlawan maupun dari arah perumahan Gading Fajar II.

Akibatnya, bukan hanya PKL yang umumnya membawa motor gerobak roda tiga atau mobil yang tidak bisa masuk, tetapi pengendara mobil yang hendak melintas menuju Jalan Pahlawan atau sebaliknya terpaksa balik kanan.

Tonggak beton itu diletakkan melintang di tengah jalan, dan hanya menyisakan sedikit ruang untuk kendaraan roda dua lewat.

PKL yang marah sempat adu mulut dengan warga.

"Iki dalanmu tah?" hardik salah satu PKL.

Kemudian para PKL menutup total salah satu jalur jalan itu sehingga total kendaraan tidak bisa lewat.

"Tutup pisan ae, cik gak iso liwat kabeh."

Tetapi kemudian warga perumahan mengembalikan posisi tonggak, sehingga kendaraan roda dua tetap bisa lewat.

Kendati demikian, keadaan ini membuat keruwetan di Jalan Taman Pinang, karena banyak pengendara mobil yang kecele dan terpaksa putar haluan.

Masalah kehadiran PKL di Jalan Taman Pinang sudah berkali-kali dibahas di tingkat Pemkab Sidoarjo.

Bahkan pemkab kemudian memberi solusi PKL bisa berjualan di depan Stadion Gelora Delta Sidoarjo.

Tetapi PKL "kucing-kucingan" dengan petugas Satpol PP.

Bahkan pada hari Minggu (26/06/2016) PKL kembali menggelar dagangannya di sepanjang jalan Taman Pinang.

Petugas Satpol PP meskipun ada, tidak menyuruh mereka bubar, kecuali hanya menertibkan agar para pedagang tidak mengganggu lalu lintas.

Berdasarkan pengamatan Surya.co.id, pemasangan beton di tengah jalan itu dilakukan warga tadi siang, sekitar pukul 14.00, dengan mengerahkan satu forklift.

Hampir setiap hari jalan Taman Pinang selalu ada PKL yang nekat berjualan.