BBPOM Sumsel Temukan 32 Ampul Serum Diduga Palsu
Menurut Devi, serum tersebut didapat dari dua klinik di Palembang, dan satu klinik di OI.
Penulis: Slamet Teguh Rahayu
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Beberapa kota di Indonesia tengah dihebohkan dengan penemuan vaksin palsu. Tak ingin kecolongan, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Sumatera Selatan (Sumsel) pun melakukan pengawasan di 80 sarana pengobatan di Palembang, Banyuasin, dan Ogan Ilir (OI).
Hasilnya, BBPOM menemukan 32 ampul serum yang diduga palsu yang di dapat dari tujuh sarana pengobatan. Diduga palsu, karena menurut Plt Kepala BBPOM, Devi Widianti, serum tersebut proses pengirimnya tidak melalui jalur legal, sebagaimana proses yang di anjurkan oleh BBPOM.
"Masih diduga palsu ya, sampelnya sudah kita kirim ke pusat agar dapat diketahui. Untuk sementara serum tersebut kita amankan di tempat, dan tidak boleh diperjual belikan," ujarnya saat menggelar preskon di gedung BBPOM, Jalan Pangeran Ratu Jakabaring, Jumat (1/7/2016).
Menurut Devi, serum tersebut didapat dari dua klinik di Palembang, dan satu klinik di OI. Tak hanya itu, di dua apotik di Palembang, satu apotik di Banyuasin, serta satu apotik di OI kedapatan pula memiliki serum dengan tipe biologi serum biosat 1,5 yang dicurigai palsu.
"Ini sejenis serum anti anti tetanus," terangnya.(*)