Laporan Wartawan Banjarmasin Post Jumadi

TRIBUNNEWS.COM, KUALAKAPUAS - Sebuah tiang listrik yang berada di ruas jalan  Rai 7 Desa Tarung Manuah, Kecamatan Basarang Kapuas Kalteng, tiba-tiba roboh, Jumat (1/7) siang sekitar pukul 12.30 Wib.

Robohnya tiang listrik dan kabel yang membentang itu tak hanya mengenai pohon di sekitarnya, kabelnya mengenai seorang lelaki bernama Slamet (42).

Akibatnya, Slamet meninggal dunia karena kabel yang masih mengandung arus listrik mengenai tubuhnya.

Informasi yang diterima mengatakan, kejadian ini bermula saat Slamat warga Handel Pareimas, Desa Pulau Telo Kuala Kapuas melintas di jalan menggunakan sepeda motor beriringan bersama teman-temannya seprofesi untuk berjualan ikan keliling menuju Desa Belanti.

Namun di Rai 7 Desa Tarung Manuah, terjadi angin kencang hingga pohon-pohon di sekitar mereka melintas nyaris tumbang.

Dalam beberapa detik kemudian tak diduga sebuah tiang listrik yang berada di pinggir jalan roboh.

Robohnya tiang ini pun otomatis membuat kabel arus listrik yang menyertainya ikut terputus disertai percikan api.

Kabel terputus dengan dialiri arus listrik berkekuatan tinggi itu mengenai sepeda motor Slamat yang sedang melintas.

Sontak Slamat beserta sepeda motornya terjatuh.

Nahasnya ujung kabel yang masih dialiri listrik itu mengenai kaki kiri Slamet sehingga langsung tersetrum dan tewas seketika di tempat kejadian.

Beberapa teman korban tak berani menolong karena kondisi kabel masih dialiri listrik.

Rahmat anggota Balakar 545 Kapuas saat ditemui di kamar mayat RSUD Kapuas mengatakan, korban tewas dengan luka bakar dan membuat kaki kirinya robek.

"Saat ini pihak keluarga sudah mengetahui dan korban dibawa ke RSUD dr H Soemarno Kapuas untuk menjalani visum. Menurut keterangan teman korban berjalan di belakang, saat itu angin cukup kencang hingga menyebabkan tiang listrik roboh dan kabel tiang itu terputus hingga menimpa Slamat. Slamat pun tersetrum hingga akhirnya meninggal dunia," kata Rahmat.

Asisten Manager Pelayanan Pelanggan PLN Area Kapuas Moc Anwari, saat dihubungi melalui sambungan teleponnya mengatakan, hingga kini pihaknya belum menerima informasi itu.

Dia mengatakan akan melakukan pengecekan ke lapangan.