Penjual Ketupat Mulai Ramai di Pasar Kranggan Yogyakarta
Anda yang membutuhkan kulit ketupat untuk menambah lengkap menu lebaran dapat menjumpainya di sekitar Pasar Kranggan Yogyakarta.
Penulis: Khaerur Reza
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Khaerur Reza
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYAKARTA - Puluhan orang asyik duduk lesehan dan bersandar ke dinding toko di sepanjang Jalan Diponegoro dan Jalan AM Sangaji, Kranggan, Yogyakarta.
Di samping mereka teronggok tumpukan daun kelapa yang masih hijau dan juga daun pisang. Sementara di tangan mereka memegang pisau dapur.
Meski mereka asyik berbincang dan bercanda, tangan mereka aktif menyerut, memotong dan merakit daun-daun kelapa tersebut menjadi ketupat yang kemudian merangkainya dalam satu ikatan.
Kegiatan mereka kadang terhenti ketika para pembeli datang dan kemudian tawar menawar harga hingga diperoleh harga yang disepakati bersama
"Harganya bervariasi dari 3000 sampai 7000 rupiah tiap bundelnya, tergantung barang dan tawar menawarnya," ujar perajin dan pedagang ketupat, Cindy (16), saat ditemui Tribun Jogja, Senin (4/7/2016).
Cindy hanyalah satu dari sekian puluhan penjual ketupat dadakan menjelang lebaran yang biasa ada di sekitar Pasar Kranggan Yogyakarta.
Gadis yang sudah empat tahun terakhir berjualan ketupat menjelang lebaran ini menceritakan dalam satu ikat berisi 10 buah ketupat siap pakai. Biasanya pembeli minta dua sampai tiga ikat sekaligus.
Dia dan rekan-rekannya yang lain baru datang sejak pagi ini dan biasanya barang bawaan mereka akan habis di hari terakhir Ramadan jelang malam takbiran.
"Jadi nanti malam kita nginepnya ya di sini, besok kita jual lagi sampai habis. Biasanya sore sebelum takbiran sudah habis," cerita warga asli Argorejo Sedayu Bantul itu.