Pemilik Kapal Penyeberangan Tradisional Raup Untung di Libur Lebaran
Libur panjang Lebaran 2016 menjadi ladang rezeki buat pelaku usaha kapal penyeberangan tradisional di kawasan Alalak, Banjarmasin Selatan.
Penulis: Rahmadhani
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Rahmadhani
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Libur panjang Lebaran 2016 menjadi ladang rezeki buat pelaku usaha kapal penyeberangan tradisional di kawasan Alalak, Banjarmasin Selatan.
Mahyuni misalnya. Pemilik satu armada kapal penyeberangan di kawasan Jalan Alalak Tengah ini tak henti mengangkut penumpang dari Alalak Tengah ke Pulau Sewangi Barito Kuala menyeberangi Sungai Alalak.
Tarifnya hanya Rp 2000 rupiah tiap motor. Sekali jalan kapal Mahyuni bisa mengangkut 10 motor.
"Alhamdulillah sejak awal lebaran penumpang terus ramai. Bahkan sampai malam pukul 23.00 masih ada terus penumpang, apalagi akhir pekan dan libur panjang begini. Banyak warga Pulau Sewangi dan sekitarnya yang pergi ke Banjarmasin," ujar Mahyuni kepada Banjarmasin Post, Minggu (10/7/2016).
Pelabuhan-pelabuahan kapal penyeberangan tradisional banyak terdapat di wilayah pinggiran Kota Seribu Sungai, khususnya di wilayah berbatasan dengan Kabupaten Barito Kuala.
Sejumlah sungai yang jadi pembatas antarkedua wilayah menjadi keuntungan tersendiri bagi pelaku usaha ini.
Di kawasan Alalak Tengah, Banjarmasin Utara, sedikinya ada sembilan pelabuhan kapal penyeberangan tradisional yang masih berdiri dan aktif hingga sekarang. Keberadaan transportasi ini sangat membantu warga.
Moda transportasi ini efesien menyeberangkan warga dan kendaraan roda dua dari Kecamatan Alalak, Kota Banjarmasin melalui Sungai Alalak ke wilayah Alalak Pulau, Pulau Sugara, Pulau Sewangi, dan Tamban.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.