Polisi Rekayasa Arus di Objek Wisata Malioboro
Kasat Lantas Polresta Yogyakarta, Kompol Dwi Prasetio, mengatakan sasaran rekayasa lalu lintas memang untuk mengurai kepadatan yang ada di Malioboro.
Editor: Y Gustaman
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Libur lebaran identik dengan mudik dan kemacetan. Yogyakarta yang berada di titik tengah dan titik tujuan pemudik pastinya akan mengalami kepadatan lalu lintas.
Malioboro dari tahun ke tahun seringkali menjadi titik padat karena lokasinya yang memang menjadi tujuan wisata para pelancong.
Kasat Lantas Polresta Yogyakarta, Kompol Dwi Prasetio, mengatakan sasaran rekayasa lalu lintas memang untuk mengurai kepadatan yang ada di Malioboro.
Kemudian yang kedua adalah jalur pengalihan penyangga Malioboro yang harus melewati Jalan Bhayangkara kemudian Mataram .
"Kita putarkan untuk yang mau masuk ke Malioboro dari Mangkubumi maupun dari Jalan Pasar Kembang, kita putarkan melalui Kridosono untuk masuk ke Malioboro," jelas Dwi, Minggu (10/7/2016).
Sementara itu, penempatan kantong parkir bagi bus pariwisata ada di dua titik yaitu di parkir Senopati dan Ngabean. Dan parkir roda empat berada di Abu Bakar Ali.
Adanya barikade yang terpasang di beberapa lokasi seperti halnya Kota Baru, dan Mataram, dikatakan Kompol Dwi terbukti memperlancar arus lalu lintas.
Pihaknya menambahkan bahwa jumlah wisatawan yang dilihat dari Terminal sama dengan tahun lalu atau tidak ada kenaikan yang signifikan.
"Kalau kepadatan lalu lintas sebenarnya ada di jam sore, dari jam 12 sampai dengan 17 kemudian dilanjutkan jam 20 hingga 23. Jam- jam tersebut adalah jam padat lalu lintas. Kalau pagi dan siang relatif lancar," imbuh dia.